Beratapkan genteng yang rapuh dan berlubang. Rintikan air hujan tak pernah permisi untuk masuk dan membuat genangan. Perabotan seadanya. Hanya satu kasur yang muat untuk dua orang. Cermin kecil untuk merapikan pakaian terletak di samping pintu dekat ruang tamu tanpa kursi ataupun meja. Sisi belakang digunakan untuk makan beralaskan tikar.Tak ada satu pun alat elektronik yang bisa ditemui. Dalam dunia kecil milik dua senja.
Menjelma dalam sebuah warna
Sejuk bila dipandang mata
Merasuk dalam jiwa mengubah rasa
Lalu menjadi sebuah asa
Tak lelah meminta dalam doa
Supaya warna terlihat indah
Olehnya yang tersebut dalam pinta
Yang mengubah asa menjadi nyata
Inikah warnamu
Terang indah dalam semu
Pernah membuat aku ragu
Juga membiarkanku terus menunggu
Seberapa terang warnamu
Dan ajaklah aku melukis hidup pada kanvasmu
Dengan kuas dan tinta yang kental
Supaya mudah untukku mengenal
@gudesmaa21
Sumber Gambar : Liputan6.bisnis
Uang memang bukan segalanya tetapi apapun dapat dibeli dengan uang.
Mau sekolah di tempat favorit? ada uang, silakan daftar. Pasti masuk, tes diawal masuk hanya formalitas semata.
Mau buka bisnis, mendirikan toko bangunan dan sebagainya. Siapkan uangnya, toko siap berjalan besok.
Mau mendirikan sekolah. Tidak ada uang? mimpi aja sana.
Ahmad Rifa'i Rif'an, Penulis Muda dengan Judul Buku yang Sering Sensasional
- 05.43
- By Arin
- 0 Comments
Sumber Gambar : Fanpage Fb Ahmad Rifa'i Rif'an
Ada yang mengisi hari dengan beragam kontribusi. Namun ada pula sekelompok manusia yang hidupnya hanya memperjuangkan kesenangan dan kebahagiaan diri sendiri. Tak penting mereka siapa. Yang lebih penting, kita yang mana?.
Kita yang mana? Dalam salah satu buku karyanya "Hidup Sekali, Berarti, Lalu Mati". Begitulah penulis menyampaikan pemikirannya dengan bahasa sederhana, mudah dipahami dan tidak terkesan menggurui. Ia mengajak kita merenungi kehidupan, apakah hanya sebatas mencari kesenangan diri atau termasuk orang yang penuh kontribusi.
Memposisikan diri kita sebagai sebab bagi seseorang untuk melakukan perbaikan diri bukanlah kebaikan. Bahkan boleh jadi, kita masuk kategori mendudukkan diri sebagai tandingan bagi Allah dalam niat seseorang. Jangan pernah katakan "Demi aku, lakukan hal ini!". Betapa tercelanya kalimat ini.
Astaghfirullah, setelah membaca petikan kalimat di atas dalam buku Salim A. Fillah yang berjudul "Agar Bidadari Cemburu Padamu". Aku tersentak membacanya, memutar kembali masa lalu. Mengingat-ingat apakah diri ini pernah bersikap tercela seperti itu. Ampuni kami Ya Allah.
Hari terus berganti hari
Siang dan malam silih berganti
Detik waktu pun terus berputar
Bak roda sepeda yang melingkar
Selamat hari istimewa
Semoga selalu dalam lindungan Allah
Maafkan bila kita tak sempat bersua
Tanpa kue ataupun sebuah perayaan
Karena hari lahir bukan sekedar perayaan
Atau tiup lilin dan potong kue yg sering dilakukan
Tetapi hari inilah sebagai renungan
Agar mampu menjadi insan yang selalu dirindukan
Tetaplah menjadi insan yang dirindukan
Dirindukan penduduk langit dan juga insan
Istiqomahlah dalam kebaikan
Yang dapat mengantarkan kita dalam kebahagiaan
Semoga esok dan tahun depan kita tetap sama
Selalu, dan selalu menjadi saudara
Walaupun tempat kita tak lagi sama
Tapi, semoga hati selalu bertaut dalam doa
Special untuk kedua saudaraku,
Adikku yang sedang berjuang dalam pendidikannya
Dan seorang sahabat yang sudah seperti saudara bagiku
25 Oktober 2017
@gudesmaa21
Sumber Gambar : https://graphicriver.net/item/magnet/4526995
Kita semua telah mengetahui bahwa setiap manusia memiliki takdirnya masing-masing. Takdir itu sendiri dipecah menjadi dua yaitu takdir yang tidak bisa diubah dan takdir yang bisa diubah. Takdir yang tidak bisa kita ubah adalah kelahiran, kita tidak bisa meminta dilahirkan dikeluarga seperti apa. Kita juga tidak bisa memilih dilahirkan sebagai perempuan atau lelaki. Takdir telah berperan untuk itu.
Pun tentang kematian, misteri yg tak pernah kita tahu kapan itu terjadi. Bagaimana dan dimana atau dengan cara apa akhir hidup kita nanti. Akan tetapi, Tuhan adil kepada makhluk-Nya, ia memberikan satu pilihan yaitu takdir yang bisa kita ubah. Lalu apa saja takdir yang bisa kita ubah?
Dalam hubungan sesama manusia, anak dan ibu, ayah dan anak, suami dan istri, atau sahabat dengan sahabat dan hubungan lainnya. Seringkali terjadi kesalahpahaman diantara hubungan yang telah terbentuk sehingga mengakibatkan dua orang yang sangat akrab berubah menjadi musuh dalam sekejap. Masalah kecil pun akan berakibat fatal dan semakin membesar bila ditanggapi dengan emosi yang meledak-ledak.
Permasalahan antar dua pihak ini sering terjadi karena pihak ketiga yang memberikan opini yang salah. Sehingga menimbulkan konflik berkepanjangan. Dan pihak ketiga tersebut tetap tenang seakan tak terjadi apa-apa. Yang menjadi pertanyaan, pernahkah kita menjadi pihak ketiga? Pihak ketiga dalam runtuhnya persaudaraan orang lain, pisahnya hubungan kekerabatan. Atau merusak hubungan dua orang yang saling menyayangi.
Sumber Gambar : sekolahcinta.com
Anak adalah titipan Tuhan kepada dua orang yang mulia yang kita sebut Ayah dan Ibu. Setiap kita tentunya pernah merasakan rasanya menjadi anak. Bagaimana keinginan kita selalu dipenuhi oleh kedua orang tua. Kasih sayang yang tak pernah lepas dari pelukan hangat mereka. Nasehat seringkali terucap dari mulut mereka yg tak bosan diberikan kepada kita. Juga doa yang terus mengalir disetiap saat agar anaknya menjadi manusia yang baik dan bermanfaat.
Dalam sedih aku menghadirkanmu
Menemani kisah yg tak pernah aku tahu
Akan berakhir bahagia atau tetap seperti itu
Bantu aku untuk terus berjalan bersama denyut nadiku
Sesekali isak bersuara dalam diam
Mencurahkan emosi yg telah lama kupendam
Mengenang impian yang dulu sempat tertanam
Dan telah hilang bersama matahari yang terbenam
Tuhan, bila rasa ini memang untukku
Berikan aku kekuatan, walaupun seujung kuku
Ajarkan aku menerima setiap ketentuanmu
Agar aku menjadi insan yang kau pilih untuk menghuni surga-Mu
Sungguh, bila aku sudah tak sanggup lagi
Memikirkan apa yg sedang terjadi
Bimbinglah aku untuk selalu mengingat ilahi
Supaya aku tak jadi lupa diri
Bahwa Engkau masih tetap ada dihati
21 okt 2017
Masih di Bumi Allah
@gudesmaa21
Menemani kisah yg tak pernah aku tahu
Akan berakhir bahagia atau tetap seperti itu
Bantu aku untuk terus berjalan bersama denyut nadiku
Sesekali isak bersuara dalam diam
Mencurahkan emosi yg telah lama kupendam
Mengenang impian yang dulu sempat tertanam
Dan telah hilang bersama matahari yang terbenam
Tuhan, bila rasa ini memang untukku
Berikan aku kekuatan, walaupun seujung kuku
Ajarkan aku menerima setiap ketentuanmu
Agar aku menjadi insan yang kau pilih untuk menghuni surga-Mu
Sungguh, bila aku sudah tak sanggup lagi
Memikirkan apa yg sedang terjadi
Bimbinglah aku untuk selalu mengingat ilahi
Supaya aku tak jadi lupa diri
Bahwa Engkau masih tetap ada dihati
21 okt 2017
Masih di Bumi Allah
@gudesmaa21
Sumber gambar : Tempatwisataindonesia. id
Selalu ada khas dalam suatu negeri atau daerah. Salah satu yang menarik perhatian dan selalu ditunggu-tunggu oleh penikmatnya adalah kuliner. Mengenai kuliner ini, saya teringat akan camilan masa kecil yg rasanya manis dan hanya ada di provinsi kami Sumatera Selatan.
Camilan ini lebih dikenal dengan nama "Gulo Puan". Apa itu Gulo Puan? Pernah mendengar namanya? Atau baru tahu setelah membaca postingan ini. Dalam bahasa Palembang Gulo artinya gula dan Puan artinya susu. Jadi Gulo Puan ini adalah gula susu yg dibuat dari dua bahan utama tersebut. Bahan susu yang digunakan bukan susu sembarangan, susu yg dijadikan bahannya adalah susu kerbau. Susu kerbau yg diambil adalah susu kerbau rawa.
Selalu ada khas dalam suatu negeri atau daerah. Salah satu yang menarik perhatian dan selalu ditunggu-tunggu oleh penikmatnya adalah kuliner. Mengenai kuliner ini, saya teringat akan camilan masa kecil yg rasanya manis dan hanya ada di provinsi kami Sumatera Selatan.
Camilan ini lebih dikenal dengan nama "Gulo Puan". Apa itu Gulo Puan? Pernah mendengar namanya? Atau baru tahu setelah membaca postingan ini. Dalam bahasa Palembang Gulo artinya gula dan Puan artinya susu. Jadi Gulo Puan ini adalah gula susu yg dibuat dari dua bahan utama tersebut. Bahan susu yang digunakan bukan susu sembarangan, susu yg dijadikan bahannya adalah susu kerbau. Susu kerbau yg diambil adalah susu kerbau rawa.
Sumber Gambar : Pencarian google (Lihat disini)
"La Tahzan Innallaha Ma'ana" beberapa kalimat ini adalah petikan dalam surah At taubah ayat 40 yg artinya jangan bersedih, Allah bersama kita. Kali ini saya tidak akan membahas atau memtafsirkan ayat tersebut. Saya akan membahas salah satu halaman dalam buku yg pernah saya baca. Selamat membaca.
Buku yg berjudul La Tahzan, For Smart Muslimah, Sepenuh Hati Menjadi Wanita Teladan karya Dr. Aidh bin Abdullah Al-Qarni ini sangat cocok dibaca oleh Muslimah pada masa sekarang terkhusus bagi yg sering galau atau dalam keadaan sedih. Kita akan dibuat kembali tersenyum dengan kalimat-kalimat penggugah dan penyemangatnya. Contohnya kalimat diatas "Wanita yg teguh pendirian, cerdas dan berwawasan, meski dikecewakan oleh kesabaran, tidak akan dikhianati oleh kebahagian". Jujur, untuk memahami kalimat ini, Aku harus membacanya berkali-kali, mencoba menyelami maknanya, dan berharap mampu mengamalkannya.
Dari kutipan penulis di atas maka kita dapat mengambil tiga garis besar ciri-ciri dari Muslimah yg selalu bahagia.
Hari ini sudah memasuki pekan keempat dalam program menulis yg sedang saya ikuti. Belum sekalipun aku bolos untuk posting di laman blog ini. Meski seringkali mood terus mempengaruhi kemalasanku dalam menulis, aku masih bertahan sampai sekarang. Entah kualitasnya baik atau buruk, aku terus saja menulis. Dan malam ini giliran tulisanku akan dibedah di grup cabai yg super pedas.
Rasa dag dig dug terus menggerogotiku semenjak pagi. "Komentar apa yg akan diberikan oleh mereka" gumamku dalam hati. Bagus atau jelek? ah sudahlah... aku harus siap, apapun komentarnya. Mau krisan atau krisar yang penting merasakan bagaimana saat-saat tulisan dibedah.
Seperti di bedah-bedah sebelumnya, yang lain menampilkan tulisan yg belum dipost. Aku juga bermaksud seperti itu, makanya hari ini postinganku lebih kecurcol yang tidak jelas.
Oke. agar tulisan ini tidak menjadi sampah yg memenuhi halaman blog saya.
Saya bagikan ilmu yg didapat dari bedah malam ini.
Kesimpulannya adalah....
1. Dalam penulisan cerpen sebaiknya penokohan dimaksimalkan.
2. Hindari konflik yg standar. Perhatikan baik-baik alur cerita agar tidak terlihat loncat-loncat dalam penulisan, seperti terburu-buru untuk menyelesaikannya.
3. Dalam membuat Cerbung, sebaiknya dalam setiap episode dibuat sesuatu yg berkesan, baik dari tokoh atau konfliknya yg langsung monohok.
4. Jangan sungkan untuk langsung masuk kecerita di paragraf pertama. contohnya memunculkan konflik pada kalimat pembuka.
5. Kalimat pembuka yg baik dalam cerpen biasanya semakin dekat ke ending
6. Paragraf pembuka bertele-tele pun tidak apa-apa dimunculkan asalkan asik dibaca
7. Showing dalam tulisan seharusnya lebih dimunculkan agar pembaca masuk dalam isi cerita tersebut.
8. Bila dalam bercerita ingin bermain gaya klasik, diksi harus tepat dan hindari gaya bertutur perkiraan cuaca.
Alhamdulillah. Lega rasanya tulisan sudah dikupas.
Aku datang dari tanah bertuan
Tak seperti hatiku yg masih belum bertuan
Ohh... Tuhan
Sabarkan aku dalam ujian
Juga kekuatan untuk tetap bertahan
Dalam pahit manis sebuah pengharapan
Sungguh... dunia penuh banyak godaan
Yang menyerang telinga dan perasaan
Pernah terpikir untuk melawan
Menjalin kasih selama penantian
Rasanya hampa menyendiri
Tak seperti hatiku yg masih belum bertuan
Ohh... Tuhan
Sabarkan aku dalam ujian
Juga kekuatan untuk tetap bertahan
Dalam pahit manis sebuah pengharapan
Sungguh... dunia penuh banyak godaan
Yang menyerang telinga dan perasaan
Pernah terpikir untuk melawan
Menjalin kasih selama penantian
Rasanya hampa menyendiri
Sumber Gambar : Merdeka.com
Tak dipungkiri setiap orang memiliki keinginan besar untuk sukses dimata orang banyak. Kesuksesannlah yg mampu mengangkat derajat seseorang sehingga dihormati dalam kehidupan bermasyarakat. Lalu apakah kita tahu definisi sukses itu? Dan bagaimana cara meraihnya?.
Sukses itu sederhana, yaitu mendapatkan semua hal yang kita inginkan. Namun proses menuju kekuksesan tak sesederhana definisinya.
Misalkan ada dua orang anak yg berbeda latar belakang, anak pertama adalah anak orang kaya yg selalu mendapatkan kehidupan yang layak dan sangat di elu elukan banyak temannya, namun dalam hatinya ada sepotong jiwa yang kosong. Ia seperti tak pernah merasakan kebahagiaan atas semua nikmat yg ia rasakan. Apakah anak pertama adalah calon orang sukses?.
Tersebutlah disuatu kampung yang indah nan elok dipandang mata. Rumah-rumah berjauhan satu sama lain diapit oleh pepohonan kecil dan menjulang. Bunga-bunga bermekaran disepanjang jalan setapak. Hiduplah seorang pemuda tanpa ayah dan ibu, tidak pun dengan seorang kekasih. Semenjak ibunya pergi ke alam peri. Hidupnya jadi luntang-lantung sendiri.
Jaka Tarub begitulah orang biasa menyapanya. Memiliki hobi berburu, menjelajahi hutan yg jarang sekali dijamah manusia. Selalu menjual hasil buruan untuk menyambung hidupnya sehari-hari.
Malam beranjak dan pergi berganti fajar. Hari itu, Jaka Tarub bersiap dengan perlengkapan buruannya. "Aku harus dapat buruan yang banyak kali ini" gumam Jaka dengan kepalan tangan bersemangat. Matahari masih belum menampakkan sinarnya, Jaka Tarub telah keluar rumah menyusuri hutan yg akan ia jelajahi. Berbekal busur dan beberapa anak panah terikat kuat dipunggung kekarnya. Berjalan tanpa tunggangan, hanya melangkahkan kaki menurutkan perasaan hati.
Ditengah-tengah perjalanan, telinganya menangkap suara gadis bercengkarama satu sama lain, juga gemiricik air yg memecah keheningan hutan belantara tersebut. Rasa penasaran membuat kaki-kakinya ringan mencari sumber suara. Dilangkahkan kakinya perlahan. Semakin melangkah, suara itu pun semakin jelas terdengar. Rasa penasaran menggebu-gebu, hingga akhirnya kedua matanya menangkap kumpulan gadis yg sedang mandi di telaga. Dengan sigap ia menyembunyikan badannya disemak-semak. Dilihatnya pesona gadis tersebut satu persatu. "Sungguh sempurna ciptaan Tuhan" gumamnya dalam hati. "Dari mana mereka berasal? Mungkinkah mereka Bidadari?" Jaka terus berbincang pada dirinya sendiri.
Hanya catatan kecil tentang tujuan hidup
Dalam menjalani kehidupan, kita sebagai manusia harus punya tujuan yg jelas, sekali saja tanyakan pada diri, apa tujuan hidupku? , dan mengapa sampai sekarang aku mampu bertahan hidup?. Sebenarnya Tuhan telah menyelipkan tujuan hidup dalam firman-Nya. Cuma, apakah kita pernah membaca, mendalami, merenungi atau mengamalkan apa yg disampaikan-Nya.
Misalnya ketika kita bekerja dalam perusahaan ternama atau menjadi seorang pengusaha, maka kejujuranlah yg menjadi landasan pekerjaan tersebut, ketika menjadi seorang penulis, kita akan berusaha menuliskan sesuatu yg baik agar pembaca dapat mengambil pelajaran disetiap kalimat yg tertulis. Dalam menuntut ilmu pun sebaiknya dilandaskan untuk beribadah agar berkah dan bermanfaat, syukur-syukur bisa menjadi amal jariyah untuk membantu kita di akhirat kelak.
Jika kita menikah pun, menikah dengan niat beribadah kepada Allah sehingga saat-saat proses dalam menjemputnya penuh dengan keberkahan. Setelah selesai ritual akad pun, selalu terucap syukur dalam hati. Kemudian mulai memasuki kehidupan baru, ibadah yg dulu loyo perlahan semakin kencang dengan ditemani pendamping seiman dan memiliki satu tujuan yang sama. Beruntunglah orang-orang yang mendapatkan ibadah yg meningkat ketika ia menikah, berarti separuh agama yg ia cari telah digenapkan. Namun celakalah orang yang imannya melemah setelah menikah karena pernikahan yg ia bangun hanya sebagai pengganti status dari lajang menjadi bersuami/beristri, separuh agama yg dikatakan orang-orang tak pernah ia dapatkan, dan bisa saja ia merubah separuh itu menjadi seperempat.
Untuk meraih tujuan tidaklah mudah, tidak semudah mengedipkan mata, tak semudah menggerakan jemari. Meskipun tujuan hanya satu, tapi jalan untuk menuju tujuan itu terdiri dari berbagai macam seperti kesedihan, kegembiraan, bahkan kepura-puraan.
@gudesmaa21
Dalam menjalani kehidupan, kita sebagai manusia harus punya tujuan yg jelas, sekali saja tanyakan pada diri, apa tujuan hidupku? , dan mengapa sampai sekarang aku mampu bertahan hidup?. Sebenarnya Tuhan telah menyelipkan tujuan hidup dalam firman-Nya. Cuma, apakah kita pernah membaca, mendalami, merenungi atau mengamalkan apa yg disampaikan-Nya.
Tujuan kehidupan manusia sudah dijelaskan Allah dalam surah az-zariyat ayat 56 yang artinya " Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku".
Sudah jelas bahwa tujuan seorang insan yaitu beribadah kepada Allah SWT, maka apapun aktivitas yg kita lakukan sebaiknya diniatkan untuk beribadah kepada Allah agar apa yg dikerjakan menjadi sebuah keberkahan dan berbuah sebuah ketenangan hati.
Misalnya ketika kita bekerja dalam perusahaan ternama atau menjadi seorang pengusaha, maka kejujuranlah yg menjadi landasan pekerjaan tersebut, ketika menjadi seorang penulis, kita akan berusaha menuliskan sesuatu yg baik agar pembaca dapat mengambil pelajaran disetiap kalimat yg tertulis. Dalam menuntut ilmu pun sebaiknya dilandaskan untuk beribadah agar berkah dan bermanfaat, syukur-syukur bisa menjadi amal jariyah untuk membantu kita di akhirat kelak.
Jika kita menikah pun, menikah dengan niat beribadah kepada Allah sehingga saat-saat proses dalam menjemputnya penuh dengan keberkahan. Setelah selesai ritual akad pun, selalu terucap syukur dalam hati. Kemudian mulai memasuki kehidupan baru, ibadah yg dulu loyo perlahan semakin kencang dengan ditemani pendamping seiman dan memiliki satu tujuan yang sama. Beruntunglah orang-orang yang mendapatkan ibadah yg meningkat ketika ia menikah, berarti separuh agama yg ia cari telah digenapkan. Namun celakalah orang yang imannya melemah setelah menikah karena pernikahan yg ia bangun hanya sebagai pengganti status dari lajang menjadi bersuami/beristri, separuh agama yg dikatakan orang-orang tak pernah ia dapatkan, dan bisa saja ia merubah separuh itu menjadi seperempat.
Untuk meraih tujuan tidaklah mudah, tidak semudah mengedipkan mata, tak semudah menggerakan jemari. Meskipun tujuan hanya satu, tapi jalan untuk menuju tujuan itu terdiri dari berbagai macam seperti kesedihan, kegembiraan, bahkan kepura-puraan.
@gudesmaa21
(Sumber foto : BandungNewsPhoto.com)
Tapi....
Sekarang indahku telah pergi
Takjubku menghilang
Juga kesucianku terenggut
Ketika mereka datang dengan janji yang tak pernah dipenuhi
Meninggalkan kotoran yg sulit aku menahannya
Dimana-mana
Dipelataran karang yg mulai tergerus
Atau pasir putih yg mulai berwarna dan beraroma lain
Pepohonan yg tak lagi rindang
Daun-daun dan ranting yg dibiarkan saja
Tinggallah bangkai payung dan kapal berserakan
Juga plastik putih atau berwarna semakin liar menjamah
Hingga hilang sudah keindahan yg dulu didamba
Dulu....
Tak malukah kau mengabadikanku
Hanya sesaat dan berlalu meninggalkan debu
Debu yg bahkan tak ku tahu darimana ia berasal
Debu yg bukan sembarang debu
Yaitu debu yg merubah indah menjadi kelu
Kembalikan aku seperti sedia kala
Seperti sebelum kau tahu bahwa aku ada
Tapi, apakah mungkin bisa sama seperti dulu
Yang alami, indah, mempesona seperti awal.
Tapi....
Sekarang indahku telah pergi
Takjubku menghilang
Juga kesucianku terenggut
Ketika mereka datang dengan janji yang tak pernah dipenuhi
Meninggalkan kotoran yg sulit aku menahannya
Dimana-mana
Dipelataran karang yg mulai tergerus
Atau pasir putih yg mulai berwarna dan beraroma lain
Pepohonan yg tak lagi rindang
Daun-daun dan ranting yg dibiarkan saja
Tinggallah bangkai payung dan kapal berserakan
Juga plastik putih atau berwarna semakin liar menjamah
Hingga hilang sudah keindahan yg dulu didamba
Dulu....
Tak malukah kau mengabadikanku
Hanya sesaat dan berlalu meninggalkan debu
Debu yg bahkan tak ku tahu darimana ia berasal
Debu yg bukan sembarang debu
Yaitu debu yg merubah indah menjadi kelu
Kembalikan aku seperti sedia kala
Seperti sebelum kau tahu bahwa aku ada
Tapi, apakah mungkin bisa sama seperti dulu
Yang alami, indah, mempesona seperti awal.
121017
@gudesmaa21
(Sumber gambar : http://nevisit.blogspot.co.id/2015/03/10-pantai-terbaik-travelers-choice-di.html?m=1)
Dalam dekapan pagi, siang ataupun malam
Tetap sama meski berbeda rasa
Tak kuasa untuk menggambarkan dengan kata-kata
Atau merangkainya menjadi melodi satu kesatuan
Ucap syukur tak henti-henti berujar
Ketika mata mampu melihat jernih
Hamparan luar biasa yang begitu menakjubkan
Dan tubuh merasakan suatu aroma
Menusuk hidung menyegarkan paru-paru
Juga udara yg mengalir indah
Dengan sejuknya semilir angin menerpa sampai ke pori-pori kulit
Atau deburan ombak bergulung saling beriringan
Menerpa tebing yg dipenuhi pasir putih melimpah
Batu karang tetap tegar dalam peraduannya
Meski berkali-kali diterjang ombak yg ganasnya tiada ampun
Sejauh mata memandang
Pepohonan dan bukit berdampingan satu sama lain
Langit biru pun tak kalah dengan awannya yg bermacam bentuk
Terlihat rindang di setiap sisi pesisir tebing
Tumbuh pepohonan hijau diatas tanah
Menjadi pelindung dari jahatnya mentari siang bolong
Menambah elok, memanjakan pandangan bagi yg melihatnya
Akankah saat ini terus sama
Meski waktu berjalan sampai berabad-abad
Hanya alam yg mampu menjawab
Pujian atau rintihan yg kan menimpa dirinya
Diakhir perjalanan nanti.
Dan hanya satu pintanya
"Jangan kotori aku jika tak mampu untuk membereskannya" lirih Alam tak bersuara.
111017
Dalam dekapan pagi, siang ataupun malam
Tetap sama meski berbeda rasa
Tak kuasa untuk menggambarkan dengan kata-kata
Atau merangkainya menjadi melodi satu kesatuan
Ucap syukur tak henti-henti berujar
Ketika mata mampu melihat jernih
Hamparan luar biasa yang begitu menakjubkan
Dan tubuh merasakan suatu aroma
Menusuk hidung menyegarkan paru-paru
Juga udara yg mengalir indah
Dengan sejuknya semilir angin menerpa sampai ke pori-pori kulit
Atau deburan ombak bergulung saling beriringan
Menerpa tebing yg dipenuhi pasir putih melimpah
Batu karang tetap tegar dalam peraduannya
Meski berkali-kali diterjang ombak yg ganasnya tiada ampun
Sejauh mata memandang
Pepohonan dan bukit berdampingan satu sama lain
Langit biru pun tak kalah dengan awannya yg bermacam bentuk
Terlihat rindang di setiap sisi pesisir tebing
Tumbuh pepohonan hijau diatas tanah
Menjadi pelindung dari jahatnya mentari siang bolong
Menambah elok, memanjakan pandangan bagi yg melihatnya
Akankah saat ini terus sama
Meski waktu berjalan sampai berabad-abad
Hanya alam yg mampu menjawab
Pujian atau rintihan yg kan menimpa dirinya
Diakhir perjalanan nanti.
Dan hanya satu pintanya
"Jangan kotori aku jika tak mampu untuk membereskannya" lirih Alam tak bersuara.
111017
Pendidikan formal adalah hal terpenting yang harus dijalani setiap individu untuk meraih ilmu ataupun gelar agar masa depan yang diharapkan terwujud. Dalam pendidikan formal, kita mengenal dua kategori sekolah, sekolah unggul dan sekolah biasa.
Sekolah unggul adalah sekolah impian setiap anak untuk menggantungkan citanya. Karena harapan meraih kesuksesan lebih besar dibandingkan sekolah yang biasa saja. Setiap orang tua berlomba-lomba mendaftarkan anak-anaknya disekolah yang paling unggul dekat rumahnya. Jika tak ada pun, mereka rela menyekolahkan anak-anaknya jauh dari rumah agar masuk ke sekolah yg unggulan. Memang benar sekolah unggulan adalah batu loncatan untuk diterimanya seseorang ke jenjang yang lebih tinggi dengan mudah karena riwayat sekolah tersebut. Tetapi untuk bisa bersekolah disekolah unggulan memerlukan otak yang juga unggulan. Namun tak jarang ada juga sekolah unggulan yang menerima anak biasa saja asalkan memiliki kemampuan dalam ekonomi. Jadi, bukan berarti semua anak yang sekolah di sekolah unggulan adalah anak-anak yg paling unggul.
Lalu bagaimana nasib anak yang otaknya diatas rata-rata tapi tidak mampu untuk melunasi tagihan sekolah unggulan yg begitu besar atau anak yang biasa saja dalam otak ataupun ekonomi, Apakah ia tak bisa disebut dengan anak yang unggul?
Selamat malam, lanjut pembahasan yang kemarin. Semoga tidak ada lagi alasan untuk tidak berjilbab. Terkhusus Muslimah yg merindukan surga dan dirindukannya.
Simak Postingan sebelumnya disini
Langsung Poin berikutnya.
7. Takut gak bisa pacaran, apalagi gak dapat jodoh.
Pacaran itu kerjaannya anak-anak yang susukaan, main bareng, jalan bareng, saling jahilin, saling kasih hadiah dan hal yg dapat membuat bahagia atau tertawa lepas, bisa dibilang aktivitas yg tidak ada tujuan yg jelas, hanya mencari kesenangan semata, tapi bukan berarti anak kecil boleh pacaran. Saya hanya menganalogikan keadaan seperti itu dalam dunia anak-anak. Sebagai orang dewasa, wajib mengingatkan kepada anak-anak agar beteman dengan seseorang biasa saja, tidak belebihan. Jadi jika diri sudah berumur 20 tahunan keatas, berhentilah untuk galau -galauan karena status jomblo. Namun yang harus dipikirkan adalah bagaimana menjadi sebak-baik manusia.
Sepeti dalam sebuah Hadist Rosulullah pernah besabda " Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia" (HR. Ahmad).
Perihal jodoh adalah keadaan yg begitu rumit dan sulit dijelaskan karenanya termasuk misteri yang suatu saat akan terpecahkan. Dalam masa penantian, seseorang sangat dibingungkan oleh perihal ini, kegalauan tingkat tinggi bakalan terjadi pada orang yg umurnya menginjak 20 tahun keatas.
Ini dia Tips anti Galau....
Simak Postingan sebelumnya disini
Langsung Poin berikutnya.
7. Takut gak bisa pacaran, apalagi gak dapat jodoh.
Pacaran itu kerjaannya anak-anak yang susukaan, main bareng, jalan bareng, saling jahilin, saling kasih hadiah dan hal yg dapat membuat bahagia atau tertawa lepas, bisa dibilang aktivitas yg tidak ada tujuan yg jelas, hanya mencari kesenangan semata, tapi bukan berarti anak kecil boleh pacaran. Saya hanya menganalogikan keadaan seperti itu dalam dunia anak-anak. Sebagai orang dewasa, wajib mengingatkan kepada anak-anak agar beteman dengan seseorang biasa saja, tidak belebihan. Jadi jika diri sudah berumur 20 tahunan keatas, berhentilah untuk galau -galauan karena status jomblo. Namun yang harus dipikirkan adalah bagaimana menjadi sebak-baik manusia.
Sepeti dalam sebuah Hadist Rosulullah pernah besabda " Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia" (HR. Ahmad).
Perihal jodoh adalah keadaan yg begitu rumit dan sulit dijelaskan karenanya termasuk misteri yang suatu saat akan terpecahkan. Dalam masa penantian, seseorang sangat dibingungkan oleh perihal ini, kegalauan tingkat tinggi bakalan terjadi pada orang yg umurnya menginjak 20 tahun keatas.
Ini dia Tips anti Galau....
Melanjutkan postingan beberapa tahun yg lalu. Baru ingat ketika nge BW blog sendiri.
Lihat disini postingan sebelumnya
1. Karena tergiur mode berpakaian saat ini.
Pakaian adalah hal terpenting yg tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan perempuan. Karena penampilanlah yg membuat seorang perempuan percaya diri. Oleh karena itu tak jarang banyak perempuan yg tergoda mengikuti tren masa kini seperti mengikuti penampilan artis idolanya. Karena hal inilah membuatnya lupa akan jati dirinya sebagai Muslimah yg harusnya memperhatikan batasan aurat yg boleh ditampakkan kepada orang asing atau yg bukan mahram. Yuk, kembali baca Surah An-Nur ayat 31.
2. Ingin selalu tampil cantik dihadapan orang lain, apalagi lawan jenis.
Siapa sih yg tidak mau tampil cantik? Sebagai seorang perempuan fitrahnya punya keinginan tampil cantik dan wah dihadapan orang lain. Definisi cantik saat ini telah dikuasai oleh dunia barat, bisa kita lihat pada kontes kecantikan sejenisnya. Dalam kompetisi tersebut menunjukkan kalau perempuan cantik itu tinggi, putih, berpakaian seksi. Hingga saya pernah mendengar seorang kontestan rela menanggalkan jilbabnya demi untuk memenangkan kontes tersebut. Sangat disayangkan bukan? Kemuliaan dari jilbab kalah dari kontes yg bersifat sementara tersebut.
3. Ingin memperbaiki diri dulu, baru menutup aurat.
Perbaiki akhlak dulu baru menutup aurat? Terus sampai kapan kita memperbaiki diri? Bukankah langkah awal memperbaiki diri adalah dengan menutup aurat. Karena dengan berjilbab kita telah berniat untuk menjadi pribadi yg lebih baik. Contohnya ketika kita ingin melakukan kesalahan dan melihat keadaan kita yg berjilbab otomatis otak kita berfikir dua kali untuk melakukan kemaksiatan tersebut karena kita merasa malu dengan jilbab yg dipakai.
4. Kurangnya ilmu agama, jadi malu jika mengenakan jilbab yang syar”i.
Pandangan masyarakatlah yg menanamkan prinsip bahwa setiap perempuan yg berjilbab apalagi berjilbab lebar adalah Muslimah solehah yg pasti ilmu dan akhlaknya begitu mengagumkan. Sebenarnya hal itu tidak semuanya salah, hanya saja prinsip tersebut membuat banyak yg ragu untuk berjilbab karena takut suatu saat jika ditanya tentang islam, ia tak mampu menjawabnya. Namun Muslimah yg berjilbab lebar bukanlah malaikat yg tak pernah berdosa seperti yg dianggap masyarakat. Tetapi mereka adalah perempuan yg selalu berusaha memperbaiki diri dan taat pada Allah. Karena mereka tahu begitu banyak kekurangan dalam dirinya.
5. Karena melihat salah satu temannya yang memakai jilbab lebar tapi tingkah lakunya lebih jelek dari pada yg tidak berjilbab.
Akhlak na'uzubila jilbab subhanallah. Mungkin inilah kalimat yg cocok untuk orang yg berjilbab lebar tapi kelakuannya yg tidak pantas. Seperti poin 4 diatas, ia bukanlah malaikat, tapi seseorang yg hanya ingin taat. Namun adakalanya kita menemukan orang yg benar-benar jauh dari sosok yg baik, namun jilbabnya menunjukkan kalau ia adalah seorang Muslimah. Jadi, yg salah adalah pribadinya, bukan jilbab yg ia kenakan. Bukankah untuk menjadi baik itu dari dalam diri kita sendiri, kenapa harus sibuk mengomentari ataupun ikut-ikutan dalam kehidupan seseorang sehingga melupakan diri sendiri.
6. Takut dibilang sok alim, tapi kok maunya dibilang sok bejat.
Dibilang sok alim. Inilah dilema yg dirasakan Muslimah yg mulai beranjak untuk berjilbab lebar. Padahal dirinya jauh dari kesempurnaan. Sehingga ia lebih memutuskan untuk menanggalkannya agar lebih mudah bergaul. Namun hal ini merupakan ujian bagi Muslimah yg berjilbab, mampukah ia menghadapinya dengan sabar, terus memperbaiki diri, hingga menjadi Muslimah solehah atau ia terpengaruh dalam bisikan yg mampu merobohkan pertahanannya. Selain ujian, hal ini bisa termasuk penghargaan bagi Muslimah berjilbab karena ia lebih dipercaya dan dihormati.
To be Continued
Sambung besok atau lusa untuk no. 7 - 17.
Lihat disini postingan sebelumnya
1. Karena tergiur mode berpakaian saat ini.
Pakaian adalah hal terpenting yg tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan perempuan. Karena penampilanlah yg membuat seorang perempuan percaya diri. Oleh karena itu tak jarang banyak perempuan yg tergoda mengikuti tren masa kini seperti mengikuti penampilan artis idolanya. Karena hal inilah membuatnya lupa akan jati dirinya sebagai Muslimah yg harusnya memperhatikan batasan aurat yg boleh ditampakkan kepada orang asing atau yg bukan mahram. Yuk, kembali baca Surah An-Nur ayat 31.
2. Ingin selalu tampil cantik dihadapan orang lain, apalagi lawan jenis.
Siapa sih yg tidak mau tampil cantik? Sebagai seorang perempuan fitrahnya punya keinginan tampil cantik dan wah dihadapan orang lain. Definisi cantik saat ini telah dikuasai oleh dunia barat, bisa kita lihat pada kontes kecantikan sejenisnya. Dalam kompetisi tersebut menunjukkan kalau perempuan cantik itu tinggi, putih, berpakaian seksi. Hingga saya pernah mendengar seorang kontestan rela menanggalkan jilbabnya demi untuk memenangkan kontes tersebut. Sangat disayangkan bukan? Kemuliaan dari jilbab kalah dari kontes yg bersifat sementara tersebut.
3. Ingin memperbaiki diri dulu, baru menutup aurat.
Perbaiki akhlak dulu baru menutup aurat? Terus sampai kapan kita memperbaiki diri? Bukankah langkah awal memperbaiki diri adalah dengan menutup aurat. Karena dengan berjilbab kita telah berniat untuk menjadi pribadi yg lebih baik. Contohnya ketika kita ingin melakukan kesalahan dan melihat keadaan kita yg berjilbab otomatis otak kita berfikir dua kali untuk melakukan kemaksiatan tersebut karena kita merasa malu dengan jilbab yg dipakai.
4. Kurangnya ilmu agama, jadi malu jika mengenakan jilbab yang syar”i.
Pandangan masyarakatlah yg menanamkan prinsip bahwa setiap perempuan yg berjilbab apalagi berjilbab lebar adalah Muslimah solehah yg pasti ilmu dan akhlaknya begitu mengagumkan. Sebenarnya hal itu tidak semuanya salah, hanya saja prinsip tersebut membuat banyak yg ragu untuk berjilbab karena takut suatu saat jika ditanya tentang islam, ia tak mampu menjawabnya. Namun Muslimah yg berjilbab lebar bukanlah malaikat yg tak pernah berdosa seperti yg dianggap masyarakat. Tetapi mereka adalah perempuan yg selalu berusaha memperbaiki diri dan taat pada Allah. Karena mereka tahu begitu banyak kekurangan dalam dirinya.
5. Karena melihat salah satu temannya yang memakai jilbab lebar tapi tingkah lakunya lebih jelek dari pada yg tidak berjilbab.
Akhlak na'uzubila jilbab subhanallah. Mungkin inilah kalimat yg cocok untuk orang yg berjilbab lebar tapi kelakuannya yg tidak pantas. Seperti poin 4 diatas, ia bukanlah malaikat, tapi seseorang yg hanya ingin taat. Namun adakalanya kita menemukan orang yg benar-benar jauh dari sosok yg baik, namun jilbabnya menunjukkan kalau ia adalah seorang Muslimah. Jadi, yg salah adalah pribadinya, bukan jilbab yg ia kenakan. Bukankah untuk menjadi baik itu dari dalam diri kita sendiri, kenapa harus sibuk mengomentari ataupun ikut-ikutan dalam kehidupan seseorang sehingga melupakan diri sendiri.
6. Takut dibilang sok alim, tapi kok maunya dibilang sok bejat.
Dibilang sok alim. Inilah dilema yg dirasakan Muslimah yg mulai beranjak untuk berjilbab lebar. Padahal dirinya jauh dari kesempurnaan. Sehingga ia lebih memutuskan untuk menanggalkannya agar lebih mudah bergaul. Namun hal ini merupakan ujian bagi Muslimah yg berjilbab, mampukah ia menghadapinya dengan sabar, terus memperbaiki diri, hingga menjadi Muslimah solehah atau ia terpengaruh dalam bisikan yg mampu merobohkan pertahanannya. Selain ujian, hal ini bisa termasuk penghargaan bagi Muslimah berjilbab karena ia lebih dipercaya dan dihormati.
To be Continued
Sambung besok atau lusa untuk no. 7 - 17.
Asa adalah sebuah harapan yang dapat membakar semangat seseorang untuk segera menggapainya. Tanpa asa hidup terasa hampa, tanpa asa takkan bisa terwujud sebuah impian, takkan terucap doa kepada sang pencipta. Sebaliknya dengan asa, seseorang mampu membuat hidup semakin terarah.
Semua orang berhak memiliki asa tersebut dan juga berhak untuk mewujudkannya, karena dapat membuat semua hal menjadi lebih berarti.
Ketika seseorang kehilangan asa, makan menjadi tak sedap, kaki pun enggan untuk beranjak, dan mata ingin selalu terpejam dalam indahnya sebuah mimpi.
Kembali, kembalilah kepada sang pencipta, dia yang telah mempercayakan kamu terlahir didunia ini, dimana lagi tempat terbaik kecuali kembali mendekat kepada-Nya. Hentikan kebingunganmu, hilangkan keresahanmu, dan rajutlah kembali asa yg sempat terputus agar ia menjadi sebuah hasil karya yg sempurna dan bernilai tinggi.
Hal pertama yang harus kau lakukan adalah perbaikilah sholat lima waktu, hal itulah yg sering aku dengar dalam setiap ceramah. Ketika orang mau hidupnya lebih baik maka hal pertama yg harus ia lakukan adalah memerbaiki sholat lima waktunya. Jujurlah pada hatimu, apakah selama ini kau sudah melaksanakannya diawal waktu? Apakah sudah ikhlas atau hanya sebagai rutinitas?, sudahkah khusyuk bersemayam dalam setiap sholatmu.
Selanjutnya, temukan cahaya harapan baru yang mungkin terpendam dalam keegoisan hati, bentuklah hati yang baru, hati yg terpaut pada-Nya.
Aku menatap kaca lekat-lekat. Mencoba menganalisa setiap opini yg ditujukan pada perubahan bentuk fisikku. Kepala yg dibungkus jutaan helai rambut berwarna hitam menjuntai panjang melewati sepuluh senti dari bahu kanan dan kiri, wajah yg terlihat lebih menonjol dengan dua lingkaran yg mengembung disebelah kiri kanan hidungku. Leher yg mengecil tertutupi oleh dagu yg mulai membesar, kedua lengan tak mau kalah dan hampir mengejar posisi kakiku yg tak jangkung lagi.
Celaka, aku melihat orang asing yg sedang menatap dan menirukan setiap gerak gerikku di balik kaca itu. "Siapa dia?" ucapku tak percaya dengan apa yg dilihat. Aku mencoba mengontrol emosi, kembali kuihat dengan seksama sosok itu. Aku diam diapun membatu, aku berdiri diapun begitu, aku berlari dia juga mengikutiku. Untuk ketiga kalinya aku menatap sosok misterius itu. Tiba-tiba... Bukk, awww, sakit. Badanku jatuh dari tempat tidur, aku terbebas dari sosok misterius yg sangat mirip denganku hanya saja posturnya lebih besar. "syukurlah, ternyata hanya mimpi" ucapku pelan.
Aku segera membuka jendela kamar, menghirup segarnya udara pagi dan menikmati hangatnya sinar matahari. Angin segar perlahan masuk melalui jendela kamarku. Sejuk dan tentramnya aroma pagi yg mampu menembus setiap pori-pori disekujur tubuhku. Menikmati suasana pagi dipinggir jendela kamar adalah rutinitas yg selalu aku jalani setelah beranjak dari tempat tidur, aku selalu memberikan waktu untuk itu karena aku sangat senang melihat mekarnya bunga juga embun yg selalu muncul di daun-daun yg bergelantungan disebuah batang yg tak terlalu tinggi.
Dengan mencium aroma pagi yang begitu tenang dan damai aku seolah tak memiliki masalah dalam hidup, mungkin inilah alasanku sangat menyukainya. Apalagi saat liburan seperti ini. Aku seperti Ratu dalam istana terindah diatas awan.
Bunda mengetuk pintu dan membangunkanku yg sedari tadi sudah berdiri dibalik jendela. Bunda mengajak datang ke arisan keluarga. Hal ini yg paling aku hindari karena aku pasti bertemu dengan Mega yg selalu mengkritisi setiap penampilanku dan selalu membanggakan dan memamerkan kecantikan dan keelokan tubuhnya. Harus kuakui tubuhnya tinggi, ramping, putih, rambutnya lurus hitam dan penampilan yg fashionable.
Arisan keluarga inilah yg menciptakan keharmonisan antara keluarga bunda. Setiap bulan selalu saja ada agenda kumpul keluarga seperti ini. Biasanya aku paling malas ikut, tapi karena sekolah sedang libur dan tidak ada kegiatan apapun. Alhasil aku harus terpaksa menjalani hari itu. Sebelum berangkat aku berdoa "Ya Allah, semoga Mega berhalangan hadir" lirihku.
Aku dan Bunda sudah berada di depan rumah Tante Indah, rumah yg begitu asri dengan tumbuhan dan dedaunan yg membuat mata tak ingin berpaling.
"Hey, Cika" seseorang menepuk pundakku dari belakang.
"hey juga" aku mencoba berbalik dan melempar senyum padanya, tapi raut mukaku berubah setelah ku tahu kalau dia adalah Mega. Orang yg tak ingin aku lihat hari ini. Doa ku tidak terkabul, aku pasrah jika hari ini lidah Mega menguliti penampilan ku yg sangat biasa ini.
"Cik, aku mau tunjukkan kamu sesuatu"
"Apa? Aku berusaha biasa, mengikuti percakapan dengannya.
"Ayo ikut aku dulu, aku akan mengenalkanmu dengan seseorang" dia mengajakku ke taman belakang rumah Tante Indah.
"Seseorang, siapa? " aku memikirkan, "jangan-jangan ia membawa teman-temannya untuk mengejekku seperti yg pernah ia lakukan saat aku masih SMP dulu. Tenang, biasa, tarik nafas, buang". Mulutku komat kamit tanpa menimbulkan suara sedikitpun, kecurigaanku semakin jadi pada Mega. Tapi aku tetap mengikutinya karena aku penasaran siapa yg akan dikenalkan Mega padaku. Dalam perjalanan ke taman belakang, kakiku tersangkut ranting yg berserakan disepanjang jalan. Aku tak menghiraukannya, terus melangkah mengikuti jejak -jejak Mega. Hingga sampai ke tempat yg dituju, aku tidak menyadari kaki kananku terluka, sedikit berdarah, hanya luka sayatan kecil yg esok hari akan sembuh dengan sendirinya.
Aku terperangah, tak percaya, terdiam sesaat. Melihat sekeliling taman yg begitu asri. Lebih indah dari taman depan rumah Tante Indah.
"kamu suka gak, Cik" tanya Mega penasaran.
"Iyyaa, aku sangat suka. Kenapa bisa secantik ini? Bukankah dulu, taman belakang ini hanya pohon-pohon besar yg tak terurus".
"Iya Cik, ini ide kami semua" (beberapa teman Mega yg dulu mengejekku, keluar satu persatu dari balik pepohonan). Yang tak aku kenal satupun nama mereka. Tapi wajah mereka selalu mengingatkanku tentang perlakuan mereka saat perayaan ulang tahun Mega dua tahun yang lalu.
"Untuk apa ini? Ucapku dalam hati (aku masih berpikir, hal apa yg sedang direncanakan Mega dan teman-temannya). Melihat mereka semua mulai mendekatiku, aku berlari sekencang-kencangnya dan mengajak Bunda untuk pulang, karena aku tak mau kejadian memalukan terjadi untuk kedua kalinya.
"Bunda, Bunda..." sambil berlari aku mencoba mengeluarkan suara memanggil Bunda.
"Bunda, pulang yuk".
"Nanti dulu Cik, kita kan baru datang".
"Tapi, Cika mau pulang sekarang".
"Kenapa Cik, coba kamu duduk, diam, merenung, dan jelaskan apa yg terjadi" Tanya Tante Indah.
"Tidak perlu Tante, aku sudah tahu semuanya. Mega dan kawan-kawannya pasti mau mengejekku lagi, apalagi penampilanku tetap sama seperti dulu.
"Maksud kamu apa? tidak ada yg akan mengejekmu lagi.
"Tante bohong, jangan mencoba membelanya" jawabku singkat.
"Tidak Cik, kamu salah paham. Mereka semua kesini untuk meminta maaf atas kejadian dua tahun lalu". Bukankah mereka sudah mengajakmu ke taman belakang? ".
"Iya Tante, tapi aku takut berada sendirian ditengah mereka, meski taman-taman asri itu memanjakan kedua mataku".
"Cika, seseorang memanggilku dari balik pintu".
Ternyata Mega dan teman-temannya mengejarku sampai ke pintu rumah Tante Indah.
"Cukup Mega, aku sudah senang dengan kehidupanku sekarang, meski badanku tak selangsing dirimu, warna kulitku yg tetap coklat dari dulu juga penampilan yg jadul ini".
"Tidak Cik, bukan itu maksudku " jawab Mega singkat.
"Terus, kenapa kau mengajak mereka yg pernah menginjak-injak harga diriku didepan keramaian, mereka yg tak pernah aku kenal sebelumnya dan selamanya aku tak ingin melihat mereka bahkan untuk mengetahui nama merekapun aku tidak sudi".
Mulutku mencurahkan semua isi hati yg selama ini terpendam sejak dua tahun terakhir setelah kejadian memalukan itu. Meski mungkin Mega telah mengetahui jika rasa sakit hati itu telah tertanam sejak tragedi dirumahnya yang membuat aku selalu menghindar untuk bertemu dengannya.
Hening.
Aku tak percaya, kata-kata itu keluar dari mulutku. Astahgfirullah, aku mencoba beristighfar agar amarahku tidak memuncak karena sakit hati yg telah lama kupendam.
"Cika, tolong beri kami kesempatan" ucap seseorang yg memakai baju biru diantara mereka.
"Iya Cika", berilah kami waktu menjelaskan semuanya, Mega menimpali.
Bunda mendekati, mengelus kepalaku, berusaha menenangkan.
"Cika, setiap orang memiliki kesalahan, dan sebaik-baik orang yang melakukan kesalahan adalah ia yg mau mengakui, meminta maaf, serta berjanji tidak mengulanginya. Cobalah mengerti keadaan mereka Cik".
"Tapi Bunda.... "
"Tidak Cik, jadilah seorang yg pemaaf. Karena memaafkan adalah menenangkan, menentramkan jiwa, menimbulkan kasih sayang, dan mampu memupuk cinta yang sedang tumbuh. Bukankah selama ini kamu tersiksa akan sakit hati yg kau pendam sendiri, hingga hari ini kau tak menghiraukan orang lain dan berucap sesukamu saja. Apakah kamu tidak berfikir, tentang kalimat yg kau ucapkan tadi? Tanpa kau sadari, kau telah berburuk sangka kepada orang lain. Apakah itu baik? " Jelas Bunda.
Aku tersentak dan tersindir akan kalimat terakhir Bunda, "su'uzon? Apakah benar, aku telah berburuk sangka pada mereka?" batinku bertanya.
"OK, tapi tidak hari ini. Besok kalian datanglah kerumahku. Aku mau melihat kesungguhan kalian semua".
"Baiklah Cika, kami semua akan kerumahmu besok" jawab Mega dan diiringi ketiga teman-temannya.
"Tapi, kamu harus ikut kami ke taman belakang dulu sebelum pulang" pinta perempuan disebelah Mega"
"Oke, Siap" Aku menyetujuinya.
"Kami melangkah bersama-sama menuju ke taman belakang, kali ini aku tidak takut lagi berjalan dan berada didekat mereka. Aku mencoba menyingkirkan prasangka yg selama ini merasuki dan menggerogoti hatiku. Ternyata musuh terbesarku adalah diriku sendiri.
The end.
#TantanganPekan2
#ODOP4
#BelajarMemaafkan
@gudesmaa21
Diam itu emas, jika untuk menghindari keburukan, perpecahan, perselisihan, atau pertengkaran
Diam itu Nol, jika untuk menutupi kebenaran
Diam itu tak ada arti, bergerak lebih meningkatkan potensi
Jauh lebih baik bergerak daripada diam
Karena bergerak seseorang mampu menggapai asa
Karena bergerak, membawa seseorang jauh dari angan-angan
Karena hidup untuk bergerak, bukan diam tak berbuat apa-apa
Diam itu membosankan, menghanyutkan, melenakan, dan menimbulkan prasangka
Apakah diam mampu mengubah sedih menjadi bahagia?
Mengubah panas menjadi dingin
Mengubah kemarau menjadi hujan
Mengubah kemiskinan menjadi kejayaan
Mengubah kekangan menjadi kebebasan
Mengubah layu menjadi mekar
Mengubah pahit menjadi manis
Atau mengubah malam menjadi siang
Tidak, bergeraklah
Karena bergerak adalah jalan menuju kesempatan
Kesempatan menebar kebaikan
Kesempatan meraih cita
Kesempatan memunculkan potensi
Kesempatan memperoleh cinta
Dan kesempatan untuk membuktikan bahwa diri mampu tegak berdiri.
Ya, diamlah
Saat emosi sampai puncaknya
Saat melihat aib saudara
Dan saat keadaan memaksamu untuk diam
5 okt 17
"Saya terima nikahnya, Rini Binti Roni dengan mas kawin tersebut, Tunai" Ucap Kak Iwan dalam satu tarikan nafas.
Barakallah laka wa baraka ‘alaika wa jama’a bainakuma fil khair, semoga Allah S.W.T juga memberi anugerah barakah atasmu dan menghimpun kalian berdua di dalam hal kebaikan. Beribu ucapan untuk pernikahan mereka, dalam lirih pun Aliya juga berdoa untuk kebahagiaan mereka.
Air mata Aliya menetes, setelah menyaksikan peristiwa sakral yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya, dua orang yg ia sayangi kini telah menjadi pasangan halal yaitu Mb kesayangan dan Kakak impian. Berkali - kali ia mencoba menahan air mata yang terus keluar dari kelopak matanya, namun tak bisa ia bendung. Tumpah ruah, raut wajah cantiknya telah dihiasi butiran air mata kesedihan dan kebahagiaan yg tercampur jadi satu.
Sepanjang acara yang digelar, raut muka Aliya datar tanpa ekspresi. Wajahnya tak mampu menunjukkan perasaan yang sebenanrnya, sedih atau bahagia. Dilema cinta yang terjadi sebelum dimulaipun mampu menorehkan rasa yang begitu sakit bahkan lebih sakit dari sebelumnya. Harapan dan mimpi yang pernah terbesit, menguap dan hilang dalam udara hari itu. Aliya mencoba kuat seperti karang yang tetap tegar meski dihempas ombak setiap hari, dan seperti tembok yang tetap berdiri meski sering dihantam hujan atau panasnya matahari.
Keesokan harinya, Aliya mengumpulkan catatan-catatan yang pernah ia tulis tentang kak Iwan untuk dibakar, ia ingin kenangan itu benar-benar hilang tanpa sisa baik dari pikirannya atau apapun yang berhubungan dengan rasa itu. Aliya tak ingin rasa itu akan menjadi bumerang untuk keluarga baru Mb Rini jika rahasia itu terungkap. Satu persatu tulisan puitisnya dibakar dan berubah menjad abu. Kertas itu hilang bersama kenangan yg pernah ia buat bersama cinta semu. Puisi-puisi panjang yg tercipta harus musnah, padahal bisa menjadi karya yang bisa dibagi ke khalayak ramai, tetapi Aliya lebih memilih memusnahkannya karena cinta itu telah musnah bersama peristiwa sakral yg ia saksikan kemarin sore.
Dan akhirnya, Aliya kembali dalam kisahnya yang baru. Mengejar impian besar yang sempat tertunda, fokus menyelesaikan sarjana dan membuat usaha sendiri lalu menikah dengan seseorang yg dipilih oleh Allah untuknya. Dalam lamunannya ia mendengarkan nasyid dari Maidany.
Di sini pernah ada rasa simpati
Di sini pernah ada rasa menggagumi
Rasa ingin memilikimu
Memasukkanmu ke dalam hati ini
Menjadi penghuni...
Mencoba berlindung di balik fitrahnya hati
Untuk mencari pembenaran diri...
Namun Ternyata semua hanya permainan nafsu
Untuk memburu cinta yang semu
Aku.... Tertipu...
Tuhanku berikanku cinta yang Kau titipkan
Bukan cinta yang pernah ku tanam 2 x
Aku ingin rasa cinta ini
Masih menjadi cinta perawan
Cinta yang hanya aku berikan
Saat ijab qabul telah tertunaikan 2 x
Tuhanku berikanku cinta yang Kau titipkan
Bukan cinta yang pernah ku tanam 3 x
Tuhanku berikanku cinta yang Kau titipkan
Bukan cinta yang ku tanam 2x
Tuhanku berikanku cinta yang Kau titipkan
Bukan cinta yang pernah ku tanam
Pada Seseorang 3x
The End
Lihat Part 3 di : http://gudesmaa.blogspot.co.id/2017/10/ujian-rasa-untuk-aliya-part-3.html?m=0
Dalam rangka memeriahkan hari Pendidikan nasional, Fakultas mengadakan seminar dengan tema "Pentingnya Pendidikan tinggi untuk membentuk moral pemuda Indonesia". Aliya diamanahkan menjadi moderator dalam acara tersebut, dengan semangat dan ceria Aliya bersiap siap menuju gedung serbaguna untuk latihan sebelum acara dimulai. Aliya memang berbakat dalam Publik Speaking, sudah beberapa kali ia menjuarai lomba Pidato ataupun debat antar kampus ataupun antar daerah. Meski sudah berpengalaman dalam berbicara di depan umum, Aliya tetap berlatih agar penampilan yg ia berikan sempurna dan tidak mengecewakan panitia maupun penonton.
Waktu sudah menunjukkan Pukul 09.00, Aliya bersiap naik panggung lalu membuka acaranya dengan mengajak penonton mengucapkan Bismilah. Acara demi acara ia bawakan dengan sempurna, tetapi pada saat ia memanggil pembicara terakhir, alangkah terkejutnya Aliya bahwa Mr X yang ia kagumi itu adalah pengisi acaranya. Ya, akhirnya Aliya mengetahui bahwa dia bernama Iwan, jelas tertulis didraft acara. Namanya Iwan dan lebih dikenal dengan nama kak Iwan, begitulah orang-orang memanggilnya. Kak Iwan menjadi pembicara karena dia adalah kandidat beasiswa doktoral yg diadakan oleh kampus untuk beasiswa berprestasi. Kampus mempercayakannnya menjadi pembicara agar semakin banyak mahasiswa yg termotivasi untuk melanjutkan kuliah yg lebih tinggi tanpa melupakan moralnya sebagai manusia.
Selesai acara, Aliya menemui Kak Iwan dan mengajaknya berkenalan, kesempatan emas yang tidak ia lewatkan sedikipun. Kak Iwan menyambut baik perkenaan itu, ia rupanya juga kagum atas penampilan Aliya dipanggung. Aliya tersipu malu mendapat pujian dari orang yang ia kagumi itu.
Hari keberuntungan bagi Aliya karena senin ceria telah memberikan aura baru yg mampu membentangkan sayap semangatnya kembali. Setelah berhari-hari ia seperti pungguk yang merindukan bulan. Mimpi untuk mengenal atau sekadar menyapa lewat senyuman telah ia dapatkan hari itu. Hari itu menjadi sejarah baru untuk Aliya, sepertia biasa ia menuliskannya dalam Diary rahasianya.
Oleh karena sifatnya yang ramah pada semua orang, membuat kak Ian dan Aliya semakin akrab sehingga tak jarang mereka terlihat ngobrol berdua di depan keramaian. Aliya sangat senang dengan kehadiran Kak Iwan, banyak hal yang bisa ia diskusikan dan banyak ilmu yg didapatkan serta membuat ia semakin rajin lagi dalam beribadah karena seringkali kak Iwan menyelipkan pesan-pesan dalam setiap obrolan.
Dengan mengenal Kak Iwan pengetahuan Aliya semakin bertambah dan ia berencana untuk ikut dalam komunitas membaca dan menulis yg dirintis oleh Kang Iwan bersama teman-temannya untuk anak-anak yatim dan jalanan disekitar kampus mereka. Pesona Kak Iwan tak bisa lepas dari penglihatan Aliya. Rasa yg tertanam pun mulai subur dan meekah menjadi sebuah perasaan lain yaitu cinta.
"Hen, kamu tau gak komunitas MenLis yg ada didekat kampus itu?"
"iya tahu, kenapa?"
"gabung yuk, aku sudah gabung beberapa minggu tapi kebanyakan anggotanya cowok"
"iyalah banyak cowok... namanya juga MenLis, kalo womenLis baru banyak cewek Hehehe"
"huu,, tapi cewek boleh ikut juga kok, untuk sekarang baru ada 5 orang ceweknya, tapi gx ada yg seperti kamu Hen, yg bisa aku jahili" kata Alia.
"memangnya apa manfaat yg aku peroleh jika ikut komunitas? "
"yah, banyaklah selain menumbuhkan minat baca dan menulismu, disana juga dibiasakan untuk berbagi kepada aak-anak yg tidak beruntung".
"hmmm... oke deh,,, aku cek jadwal dulu, soalnya kegiatan LDK juga banyak Al".
"okk,,, dasar anak LDK,,, kegiatan mulu".
"ehehhe,, Alhamdulillah Al, selagi kita dberikan banyak waktu luang , apa salahnya kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Aliya semakn aktif dalam kegiatan MenLis dan ia semakin akrab dengan anak-anak yg tergabung disana, harus diakui Aliya anak-anak di Menlis dapat mengubah semangatnya membara lagi. walaupun Heni tidak ikut bergabung karena jadwalnya bersama LDK tidak bisa diganggu, disana ia menemukan teman-teman baru yang satu hobi dengannya dan ia sangat nyaman dalam komunitas tersebut.
Kedekatan yang terjalin antar aliya dan Kak Iwan dianggap aliya sebagai lampu hjau. ia berfikiran bahwa Kak Iwan juga menyukainya. Aliya terus berfikir tentang itu dan hal apa yang harus ia lakukan. diam dengan ketidakpastian atau berusaha mengungkapkan perasaannya dengan cara yang baik. Aliya pusing bukan main akan perasaannya itu.
Mentari pagi cerah begitu teriknya, tak tahu ia mendungnya perasaan hati yg sedang dialami Aliya. Kegundahan yg sulit untuk ia jawab sendiri membuatnya mulai mencurahkan isi hatinya, dan meminta pertimbangan Heni,
"Hen, aku lagi suka sama seseorang? "
"apa? Sama siapa?" Jawab Heni melongo
"sama seseorang, menurutmu gimana? "
"gimana apanya"?
"ya, gimana cara aku untuk mendapatkannya?"
"Apa-apaan kamu Al, bukannya kamu sudah tidak mau lagi pacaran? "
"iya benar, tapi kan ini orangnya spesial. Dia jauh lebih baik dari Dodi dan ia juga sepertinya soleh".
"Hah, Soleh?? Kalau memang Soleh, gak mungkinlah ia mau mengajak anak orang kejalan yg penuh ketidakpastiaan"
"ihh Heni, sok tahu kamu" jawab Alia ketus.
"bukan begitu Al, aku cuma ingin agar kamu tetap istiqomah dengan jalan yg telah kamu tempuh selama ini. Masa hanya gara-gara orang asing yg baru kamu kenal, kamu robohkan benteng pertahanan dalam hatimu" jelas Heni.
"terus aku harus apa?.
"kamu harus meyakinkan dirimu dulu Al, ""cinta memang fitrah, tapi cinta sebelum waktunya termasuk dari sebuah ujian.
Jika tak mampu mengendalikannya maka akan masuk perangkap tapi jika mampu mengaturnya maka akhirnya adalah sebuah keindahan" Jelas Heni lagi.
"waw, darimana kamu dapat kata-kata itu Hen?".
"dari pengajian kemarin, saat kamu gak ikut, disana dijelaskan bagaimana caranya agar kita mampu mengendalikan cinta yg datang sebelum waktunya"
"gimana-gimana?, kasih tahu dong".
"nanti aja yah, Mb Rini lebih mampu menjelaskannya, kita tunggu Mb Rini pulang.
"huuuu" Alia pergi menuju kamarnya.
To be continued
Lihat Part 2 disini : http://gudesmaa.blogspot.co.id/2017/10/ujian-rasa-untuk-aliya-part-2.html?m=1
"Huaaa" Aliya menghempaskan dan merebahkan badannya diatas tempat tidur yg berselimut seprei bunga-bunga. Sama seperti hatinya yang sedang berbunga-bunga. Semakin lama dan semakin dipikirkan, kekagumannya terus bertambah. Aliya bahkan tidak mendengar suara ketukan pintu dari kamarnya.
"tok tok tok" pintu kamarnya diketuk seseorang, tapi Aliya masih dalam mimpi akan pangeran impian yg baru saja dilihatnya kemarin.
"tok tok tok" pintu kamar kembali diketok dengan nada yg lebih keras dari sebelumnya. Tapi Aliya tetap sibuk dengan dairy yg sedari tadi diisi tentang perasaan aneh yg sedang menimpanya.
Untuk ketiga kalinya, pintu diketuk seseorang, dan yang ini terlalu kencang sehingga membuat Aliya terperanjat dan dengan sigap menyembunyikan buku diary nya dibawah bantal dan segera menuju pintu dan membukanya.
"Eh, kamu hen, kenapa ngetuk pintu kamarku kencang sekali".
"kamu itu kenapa, sudah berkali-kali aku ketuk pintu kamarmu, tapi tidak ada jawaban, sampai aku terpaksa mengetuknya dengan keras "
"ohhh,, maaf ya, aku lagi asik menuangkan inspirasi dalam catatan rahasia", ujar Aliya untuk menyembunyikan rasa itu.
"mau ikut kami gx?
"kemana?
"ke masjid Al-Furqon samping kampus, ada pengajian"
"haa, pengajian. Malas ah Hen, aku dikamar aja sambil melanjutkan inspirasi yg tadi"
"yakin gx mau ikut? Tema nya bagus loh"
"gak Hen, kapan-kapan aja, nanti inspirasiku bisa hilang kalo aku ikut pengajian, hehehhe" ucap Aliya cengengesan"
Aliya kembali ketempat tidurnya, melanjutkan kata untuh ditorehkan di buku harian miliknya. Selesai mencurahkan segala perasaannya ia kembali bermain dengan pena, merangkai kata dan menyusunnya menjadi sajak indah yg mewakili perasaannya. Puisi demi puisi tercipta dari sebuah rasa yg tidak ia tahu, akan berlabuh atau hanya berlalu menjadi masa lalu.
"Waw, ini puisi terpanjang yg pernah aku buat", Aliya bergumam sendiri. Lalu dilihatnya sekeliling, hamparan buku, alat tulis, bantal dan guling berserakan seakan memanggil "kembalikan aku pada tempatnya" .
" sepi, kenapa tidak ada suara? Kemana mb Heni dan Mb Rini?"
Mb Rini adalah teman satu kost an Aliya dan Heni, ia paling senior diantara mereka. Mb Rini sedang penelitian dan sibuk menulis skripsinya. Meski sibuk dengan skripsi, Mb Rini tak pernah absen ikut kajian mingguannya, juga selalu sholat awal waktu dan sering mengajak Aliya dan Heni berjamaah bersama. Aliya yg paling susah diajak untuk sholat bersama.
"Heni, Mb Rini, kalian dimana?" panggil Aliya
Aliya berjalan keluar kamar, melangkah dan mencari Heni dan Mb Rini. "Kemana mereka pergi, kenapa aku ditinggal sendiri" ucapnya
Setelah beberapa saat, terdengar ucapan salam dari luar.
"Assalammu'alaikum"
"Waalaikummussalam" jawab Aliya (berjalan dan membuka pintu).
"Mb Rini, Heni, kalian dari mana? Aku bosen sendirian"
"Kepala Aliya mungkin terbentur pintu sehingga ia lupa kalau tadi ia ingin sendirian dikamar", gumam heni dalam hati
"Kamu demam ya Al? Heni meletakkan telapak tangannya tepat dikening Aliya.
"ih,, apa apaan sih Hen, aku sehat kok" Aliya menyingkirkan tangan Heni dari keningnya.
"udah-udah, ayo kita masuk dulu, Aliya mungkin belum sadar Hen" ucap Mb Rini
"ihh, Mb Rini malah ikutan Heni, gak asikk, Aliya kecewa.
Percakapanpun berhenti seketika, mereka kembali ke kamar masing-masing karena azan magrib telah berkumandang, mereka siap-siap untuk berjamaah bersama.
Setelah selesai dengan urusan pribadinya, Aliya penasaran. Ia menuju kamar mb Rini untuk menanyakan alasan mereka tidak mengajaknya.
"Mb, lagi sibuk gx?" tanya Aliya dibalik pintu.
"kenapa Al, Mb lagi packing buat mudik minggu depan"
"Mb, mau mudik? Kenapa Mb, ada masalah ya? Bukannya Mb biasanya mudik tiap semesteran aja, ini sepertinya ada sesuatu" tanya Aliya lagi.
" Iya Al, Ada urusan penting yg harus diselesaikan, supaya setelah sidang sarjana urusan itu juga kelar" jawabnya.
"urusan apa Mb? Kasih tahu dong?"
"Lah, katanya tadi mau nanya sesuatu? Kenapa malah balik ngepoi Mb?"
"eheheh, cuma pengen tahu aja". Jawabnya singkat.
"ya sudah, lupakan. Nanti Mb kasih tahu setelah pulang dari mudik"
"OK"
"ngomong-ngomong, tadi kalian kemana?"
"kami ikut pengajian di masjid Al-Furqon Al, kami sudah mengajakmu. Tapi kamu sibuk dengan inspirasi yg sedang terbang dikepalamu itu". Kamu takut inspirasinya hilang, masa kamu gak ingat? Belum sehari loh?"
"OMG, iya ya inspirasi, Aku balik lagi ya Mb menyusun inspirasi" ucapnya dan berlalu begitu saja.
"Aliya, aliya, masih mudah tapi sering lupa" gumam Mb Rini dalam hati.
Meski pelupa, Aliya dapat mengingat peristiwa sore itu. Peristiwa tak biasa yg memunculkan rasa kagum pada seseorang dalam dirinya. Baginya kegaguman itu berbeda. Tak seperti ia mengagumi Lee min hoo aktor korea yang ganteng itu atau mengagumi Teuku wisnu yang semakin menawan semenjak hijrah dan memanjangkan jenggotnya.
Rasa itu terus saja bergelayut dipikiran Aliya walaupun sampai sekarang ia belum menemukan nama lelaki tersebut. Tak hanya peristiwa pertama yg ia temukan pada sosok misterius itu, tapi berkali-kali rasa kagum itu muncul ketika melihat sosok itu yang sangat berbeda dari yang lain. Kekaguman itulah membuat ia ingin sekali mengenal pemuda itu lebih jauh lagi.
Semenjak hijrahnya dari kesia-siaan pacaran 1 tahun yang lalu, Aliya berhasil move on dari mantan pacarnya Doni yg telah menghianati dirinya. Tanpa pikir panjang Aliya lalu memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan Doni, meski saat itu hatinya masih terpaut pada Doni. Sulit untuk Aliya melupakan semua kenangan tentang Doni, sampai akhirnya ia dipertemukan dengan Mb Rini yg waktu itu menjadi guru mentoringnya Aliya. Hingga akhirnya Aliya memutuskan untuk tidak jatuh cinta sebelum rasa itu memang halal untuknya.
"Tapi, apa yang terjadi?" gumam Aliya. Ia seperti terperangkap dalam janjinya sendiri. Ingin sekali ia melanggar janji itu dan mengatakan "Mr X, aku mengagumimu". Namun Aliya mencoba untuk tetap bertahan dalam komitmen yg sempat ia buat 1 tahun yang lalu.
To be continued...
Lihat Part 1 disini :(http://gudesmaa.blogspot.co.id/2017/10/ujian-rasa-untuk-aliya-part-1.html?m=1)
Kagum adalah perasaan senang dan bangga yang dirasakan seseorang ketika melihat sesuatu yg fantastis, sesuatu yg belum dilihat sebelumnya, dan membuat mulut mengucapkan kebesaran Allah atas apa yg dilihat.
Kagum? "Aku sekarang mengagumi seseorang" ucap aliya dalam lamunannya malam ini, alam bawa sadarnya membawanya ke suatu peristiwa sore tadi yg ia alami.
Ketika ia keluar dari kelasnya, ia melihat seorang laki-laki dengan seragam lengkap dan rapi sedang berbicara dengan laki-laki paru baya pengangkut sampah, pemuda berdasi itu ternyata asisten dosen yang baru ditugaskan dikampusnya. Aliya terperangah, sepanjang 3 semester kuliah yg ia tempuh di kampus, baru hari itu ia temukan sosok pemuda yg tidak membedakan derajat dan mau mengobrol dengan tukang pengangkut sampah, " entah apa yg mereka obrolkan", gumam aliya dalam hati.
Keesokkan harinya, ia pun kembali melihat sosok tersebut, berjalan dengan tenang menuju musola padahal azan zuhur masih sekitar 10 menit, karena rasa penasaran aliya pun melangkah menuju musola, "apa yg sedang pemuda itu lakukan"? tanyanya dalam hati. Alangkah terkejutnya aliya ketika ia mengintip dari sisi hijab (pembatas tempat sholat laki-laki dan perempuan) bahwa pemuda tersebut bersiap untuk mengumandangkan azan...
"Oh Allah, rasa apa ini", Aliya mulai berbisik sendiri
Tiba-tiba....
"Heyyy" Heni menepuk pundaknya,
" hayo ngapain ngelamun?" Kata Heni
"siapa yg ngelamun?" jawab Aliya
"ini buktinya, kamu terkejut saat aku datang" sela Heni kembali.
" gak kok, cuma kepikiran ujian besok, aku belum sempat belajar, padahal besok itu ujian dengan dosen yg killer, Pak Mustofa" ucap Alia sambil nyengir
"huuu alasan, ayo sholat, azan mulai berkumandang" Ajak Heni
"ayo, aku ambil wudhu dulu", Aliya berlalu dan menuju ketempat wudhu.
"OK Al" jawab Heni.
Selesai sholat, Aliya berdoa "Ya Allah aku mulai mengaguminya, aku mengagumi sifatnya yg rendah hati dan juga soleh". Rasa apakah ini???
To be Continued...