"Dia telah diberikan hidayah oleh Allah sehingga ia menutup rambutnya dengan jilbab." Kalimat ini mungkin pernah terlintas dalam pikiran kita ketika melihat seorang perempuan yang biasanya berpakaian seksi tiba-tiba mengubah penampilannya menjadi lebih anggun dan tertutup. Dibalik semua perubahan yang kita lihat itu, terdapat proses panjang yang tak pernah diketahui oleh orang yang hanya melihat dari kulitnya saja. Sebuah pemantapan hati dan menstabilkan diri untuk mengubah kebiasaan lama menjadi kebiasaan baru yang lebih baik merupakan ujian berat yang harus dilewati dalam suatu perubahan untuk menjadikan perubahan tersebut lebih mantap dan tetap bertahan.
“Tentang apapun yang tidak bisa
aku lihat, dengar, rasa, dan lakukan. Membaca adalah obat mujarabnya.”
Membaca seharusnya menjadi
aktivitas wajib untuk setiap orang, dengan membaca maka banyak hal yang bisa
didapatkan seperti ilmu baru, kalimat baru, kosakata baru, bahkan bisa
menimbulkan ide baru untuk menulis. Namun, rutinitas sehari-hari yang padat
seringkali mengalahkan kebiasaan ini, terlalu banyak alasan yang diutarakan. Di
mulai dari tidak punya waktu sampai tidak punya buku. Padahal bukan kita yang
tak punya waktu, tapi kita tak meluangkannya. Bukan tidak mempunyai buku tapi
lebih suka untuk membeli baju.
Dalam keterasingan
Aku buka lembar demi lembar
Bolak-balik tak jadi soal
Waktunya pun jauh lebih lama
Tak seperti biasanya
Hidup tak pernah menjanjikan selalu terang, juga tak pernah mengikat kesedihan. Tetapi hidup tentang roda yang harus dijalani setiap orang. Roda kehidupan yang terus berputar dan berhenti pada tempat yang tepat di lokasi pemberhentian, hidup banyak mengajarkan pengalaman dari kehilangan, perjumpaan, kesenangan bahkan air mata. Namun, meski hidup tak selamanya air mata, mereka yang hanya diuji dengan kesedihan sedikit malah mencaci, mengeluh, bahkan melupakan bahwa hidup pernah memberikannya senyum sumringah.
Semua orang pasti ingin sekali merasakan kebahagiaan selama menjalani hidup di dunia. Karena bahagia membuat semua hal terasa lebih ringan.
Harta atau materi yang banyak tak menjamin orang bisa bahagia. Namun, tak berarti harta itu tidak penting. Maka tetap berjalan sesuai koridor dan tidak berlebihan dalam memuja si harta agar kebahagiaan juga diperoleh.
Ada satu masa ketika tubuh merasakan perasaan yang tidak mengenakkan. Kepala berputar mengelilingi seisi rumah. Hati risau menanti sebuah pencerahan. Kesabaran pun sulit untuk dipertahankan. Ketika mata tak lagi memandang cerah dunia, kaki melangkah tetatih-tatih. Rasa manis, asin, dan pahit melebur menjadi satu rasa yaitu hambar. Begitulah sakit yang menjadi pemutus nikmat sementara.
Esa adalah sifat Tuhan
Australia negeri kangguru
Kala takdir sudah bersuara
Indah atau buruk harus dipikul
Tetap tersenyum meski bergemuruh