BIOGRAFI SINGKAT AVICENNA


Gambar terkait

Abu ‘Ali Husain bin Abdullah bin Hasan bin Ali bin Sina merupakan nama lengkap dari Ibnu Sina. Namun di dunia barat, ia lebih dikenal dengan nama Avicenna. Lahir di kampung ibunya yaitu Afsyanah, sebuah kota kecil di wilayah Uzbekistan saat ini. Ia lahir dari keluarga pegawai pemerintah. Oleh karena itu ia sering didatangkan guru oleh Ayahnya untuk memberikan pelajaran privat di rumah. 

Kecerdasan Avicenna telah terlihat sejak usia lima tahun. Pada usia tersebut, ia telah belajar menghafal Alquran dan juga belajar ilmu-ilmu agama. Hingga usianya mencapai sepuluh tahun, ia telah menguasai keseluruhan Alquran beserta tata bahasa. Dan dilanjutkan belajar ilmu logika dan matematika yang dibimbing oleh Abu An-Natili. Setelah menguasai pelajaran-pelajaran itu dengan cepat, ia menambah pengetahuan dengan mempelajari fisika, metafisika dan ilmu kedokteran bersama Abu Sahl Al-Masihi. Pada usia enam belas tahun, ia menemukan metode-metode perawatan baru melalui pelayanan terhadap orang sakit juga melalui eksperimennya sendiri.

Kecerdasan yang dimiliki Avicenna bukanlah suatu yang didapatkan secara instan, melainkan juga karena hasil dari kerja kersa. Meskipun pada dasarnya ia memiliki ingatan yang kuat. Hampir seluruh waktunya dihabiskan untuk membaca, menulis, melakukan penelitian ataupun kegiatan eksperimen. Di antara satu kebiasaannya adalah jika merasa kesulitan dalam memecahkan masalah, maka ia segera berwudhu yang dilanjutkan dengan munajat kepada Allah memohon petunjuk atas jalan keluar dari masalah yang sedang dihadapi.

Yang paling menarik dari Avicenna adalah metode belajarnya. Diceritakan bahwa Avicenna benar-benar menicintai ilmu pengetahuan. Ketika bingung dalam pemecahan masalah, ia mondar-mandir ke masjid Jami’ lalu mengerjakan sholat dan berdoa dengan khusyuk kepada Allah. Menemukan ketenangan dan terbukalah pikirannya untuk menyelesaikan masalah yang rumit menjadi sederhana. Setiap malam ia juga membiasakan membaca dan menulis.

Ada tigal hal istimewa yang dimiliki oleh Avicenna yaitu ketajaman otak dalam hal mengingat sesuatu, kesungguhan dan kemampuan autodidak yang luar biasa dan ketaatannya dalam beragama.
Dalam hal pekerjaan, Avicenna pernah membantu tugas-tugas Pangeran Nuh bin manshur untuk menyusun kumpulan pemikiran filsafat oleh Abu Al-Husain Al ‘Arudi. Selain itu, mengarang adalah pekerjaan yang paling banyak menyita waktunya selama hidup bahkan hingga melebihi pekerjaanya sebagai dokter.  Pembuktiannya adalah 250-an buku yang telah dilahirkan.

Avicenna wafat pada hari jumat bulan Ramadhan tahun 428 H, bertepatan dengan 1037 M, pada usia 58 tahun dan dimakamkan di Hamadzan, Iran.

Sebagian Karya-karya dari Avicenna (Ibnu Sina)
-Al-Qanun fi At-Thibb (Canon of Medicine atau Konstitusi Ilmu Kedokteran).
-Avicennae de Conglatione et Conglutinatione Lapidum (Mengenai Ilmu alam)
- Al-Maddkhal ila Sina’at Al-Musiqiy (Pengantar ilmu musik)

#ReadingChallengeOdop
#tugaslevel2
#level2tantangan2
#Onedayonepost

You Might Also Like

0 komentar

Terima kasih telah meninggalkan komentar