Sedikit Kisah Tentang Perjalanan Menulis



Tak banyak kisah yang akan kubagi karena kisah ini baru saja dimulai. Kisah baru yang akan melegenda suatu saat kelak. Jika tidak untuk jutaan orang, beberapa orang saja cukup untuk melengkapinya. Untuk mereka yang menjadi penting dalam perjalananku. Untuk mereka yang menorehkan senyum yang sulit untuk aku hilangkan. Untuk mereka yang merekam setiap jejak-jejak kisah yang penuh warna dan karakter. Untuk mereka yang menemani dalam setiap hujan ataupun panas di bawah langit yang sama. Untuk mereka yang cintanya tak luntur meski jarak memisahkan. Untuk mereka yang tetap menyimpan rindu yang tertanam, lalu tumbuh menjadi bunga yang bermekaran. Untuk mereka yang menjadi penyemangat dikala badai menerpa. Untuk mereka yang berjuang dalam kesederhanaannya. Dan untuk karya yang akan lahir dari kisah ini.

Kisah ini berawal dari takdir yang tak sengaja menjadi sebuah impian besar yang akan aku gapai. Pernah terbesit namun tidak pernah seserius yang kulakukan sekarang. Menulis bukanlah hal baru bagiku karena menulis sudah kukenal semenjak kecil. Guru bahasa Indonesia seringkali memberikan tugas untuk menulis. Mengarang bebas atau menceritakan sebuah pengalaman. Selain itu, mencurahkan perasaan pada buku harian atau menulis puisi yang ala-ala.

Namun, ketidakpercayaan diri dalam mengungkapkan sesuatu atau pendapat membuat aku lalai dan berhenti untuk menulis. Tak hanya itu, kesibukan atau waktu yang sedikit menjadi kambing hitam dari sebuah keterlambatan. Namun, karena sebuah kebosanan aku kembali menulis. Meski hanya tersimpan dalam memori yang hanya bisa kubaca sendiri.

Lalu, september 2017. Takdir mempertemukanku pada sebuah komunitas yang masih kujalani sampai sekarang. ODOP (One Day One Post) adalah komunitas pertama yang membuatku lebih percaya diri dan lebih semangat untuk terus menulis. Banyak pengalaman dan pelajaran yang kudapati, terutama tentang dunia kepenulisan. Tak hanya itu, blogku yang berdebu kembali menemukan cahayanya. Blogku kembali berisi tulisan-tulisan sederhanaku.

Setelah itu, aku mulai mengikuti kelas-kelas menulis di media sosial. Aku mencoba untuk mencari tahu kebenaran tentang tulisanku, kebenaran tentang kebiasaan baru yang ingin aku pupuk sampai tua nanti. Kebenaran tentang sebuah tempat yang seharusnya dari dulu aku singgahi. Sebuah tempat yang memberi senyuman dalam celah kesedihan, menambah ilmu yang belum diketahui dan menjadikanku lebih cinta membaca serta semangat belajar dalam segala hal. Agar aku tahu bahwa keputusan ini adalah keputusan yang tak salah untuk kupilih.

Kemudian Allah memberikanku amanah menjadi penanggung jawab bahkan menjadi pemateri dalam sebuah kelas kepenulisan. Masih di komunitas yang sama, aku dipercaya untuk menjadi salah satu penanggung jawab di kelas Nonfiksi batch selanjutnya. Awalnya sulit untuk menerimanya karena pengalaman yang masih minim dan masih banyak yang lebih berkompeten. Namun, kutepis anggapan itu semua. Aku mencoba berfikir positive dan mengambil hikmah dari setiap kejadian yang Allah takdirkan untukku. Dengan amanah ini, aku bisa belajar kembali, menulis kembali, menambah teman kembali, dan banyak manfaat yang akan kuterima nantinya.

Seorang yang memilih untuk menjadi penulis tentunya memiliki karya berupa buku atau tulisan yang dimuat di media cetak ataupun online. Begitupun juga aku, menerbitkan karya sendiri ataupun buku antologi yang dibuat bersama-sama adalah salah satu impian yang masih sedang proses penyelesaian. In sya Allah dua antologiku akan terbit tahun ini. Harapannya buku solo dapat terbit juga serta dapat memberikan manfaat kepada diriku pribadi dan pembaca.
Ini kisah singkat perjalanan menulisku.

Semoga suatu saat nanti, kisah ini akan direvisi menjadi sebuah cerita yang lebih menarik dan menjadi catatan panjang dalam sejarah menulisku. Sebuah kisah yang membuatku takjub atau senyum-senyum sendiri ketika membacanya kembali. Karena tulisan ini akan menjadi saksi atas sebuah proses yang pernah kualami.

#OneDayOnePost
#NonFiksi
#AprilMenulis

You Might Also Like

0 komentar

Terima kasih telah meninggalkan komentar