7 Kunci Kebahagiaan



Semua orang pasti ingin sekali merasakan kebahagiaan selama menjalani hidup di dunia. Karena bahagia membuat semua hal terasa lebih ringan.

Harta atau materi yang banyak tak menjamin orang bisa bahagia. Namun, tak berarti harta itu tidak penting. Maka tetap berjalan sesuai koridor dan tidak berlebihan dalam memuja si harta agar kebahagiaan juga diperoleh.

Seperti semua orang yang ingin bahagia, aku pun sama. Dalam hal ini, aku pernah menemukan sebuah gambar yang berisi kunci dari kebahagiaan. Disana tertulis bahwa poin-poin tersebut diprakarsai oleh Ali bin Abi Thalib.

Poi-poinnya adalah :

1. Jangan membenci siapapun, sekalipun ada yang menyalahi hakmu.
Sudah menjadi hal biasa bahwa setiap orang memiliki pendapat dan pemikiran yang berbeda. Kita tak bisa mengendalikan orang untuk setuju dengan semua yang kita pikirkan meski kebenaran sekalipun.

Lalu, mengenai hak. Terkadang ada orang yang sering ataupun khilaf telah menyalahi hak atau menzolimi sehingga timbullah semua masalah dalam hidup, maka otomatis hati dan pikiran kita mulai memproses kata benci kepada si pelaku. Jika kebencian terus dipupuk maka semakin besarlah rasa itu sehingga  membuat si pembenci menjadi tidak tenang dalam menjalani kehidupan. Hidupnya hanya memikirkan orang yang dibenci tersebut.

2. Jangan pernah bersedih secara berlebihan sekalipun masalah memuncak
Masalah akan selalu ada dan terus menghampiri setiap insan yang masih bernyawa. Karena dengan masalah seseorang akan menjadi lebih dewasa dan bijaksana dalam memaknai arti kehidupan. Masalah mengajarkan orang bagaimana menyelesaikan kerunyaman dengan hati yang lapang, bersabar dalam situasi yang genting, bersyukur atas masalah yang sedikit, bertahan dalam kondisi yang kritis serta belajar menjadi manusia yang lebih kuat dari sebelumnya.

Bersedih dan menangis sudah menjadi fitrah yang akan dialami setiap insan. Namun, bersedih secara berlebihan adalah hal yang tidak dibenarkan. Bersedih dengan menyiksa diri untuk tidak melakukan apa-apa, hanya diam dan menyesali semua hal yang terjadi dan terus-terusan menyalahkan diri sendiri. Mengabaikan ibadah-ibadah wajib dikarenakan kesedihan yang menimpa (Protes dengan Allah) atau memiliki rencana untuk mengakhiri hidup.

Maka, beranjaklah dari kesedihan. Malam tak selamanya menyapa karena hangatnya sinar matahari akan menyapa di pagi hari. Pun kemarau tak selamanya bertahan, karena hujan akan menghapusnya. Kesulitan tak selamanya digenggam, karena dibalik kesulitan itu terdapat kemudahan.

3.  Hiduplah dalam kesederhanaan sekalipun serba ada
Mempunyai banyak uang dan serba ada adalah hal yang patut disyukuri. Hidup sederhana adalah contoh dari kesyukuran yang harus diterapkan. Karena kesederhanaan membuat orang selalu merasa cukup. Sebaliknya hidup mewah dan berpoya-poya membuat diri menjadi sombong serta selalu merasa kurang sehingga kelimpahan harta hanya dinikmati sendiri, tak peduli dengan tetangga yang kesusahan atau teman-teman yang kekurangan dalam hal materi.

Hidup tak selamanya di atas, roda terus berputar sampai pengendali yang mengehentikannya. Begitupun hidup, Allah yang memberikan takdir kepada hamba-Nya. Kekayaan dan kemiskinan adalah ujian dari-Nya untuk mengetahui seberapa kuat hati dan imannya bertahan dalam jalan kebenaran.

Dengan memilih hidup sederhana, takdir kaya membuat orang lebih pandai bersyukur dan banyak berbagi dengan orang yang kekurangan. Takdir miskin membuat seseorang lebih bersabar dalam menjalani hidup, karena kesederhanaan yang sebenarnya adalah hati yang selalu merasa cukup. Yang pasti, dapat memenuhi kebutuhan hidup hari itu adalah kesyukuran tersendiri yang selalu dirasakannya.

4. Berbuatlah kebaikan sekalipun banyak musibah
Melakukan kebaikan dalam keadaan berlimpah nikmat adalah suatu hal yang biasa saja, namun kebaikan yang terlahir dari seseorang yang sedang ditimpa musibah bertubi-tubi adalah hal yang luar biasa.

Bayangkan saja. Untuk menerima musibah yang terjadi, kita harus memiliki hati yang lapang dalam menampung semua kesedihan dan kesusahan. Tak bisa dipungkiri bahwa dalam keadaan yang genting, kebaikan mungkin terhapus oleh luka yang sedang dirasakan. Jika hati telah dipenuhi setumpuk kegelisahan yang berkepanjangan maka keburukan dengan mudahnya masuk dan menyelimuti.
Oleh karena itu, sediakan tempat khusus di dalam hati untuk menampung kebaikan, agar cahaya kebaikan selalu tercurah meski dalam keadaan susah sekalipun.

5. Perbanyak memberi walaupun engkau sedang susah
Kesusahan merupakan masalah pelik yang membuat seseorang bersikap acuh tak acuh kepada orang lain. Seakan penderitaan hanya ditanggung sendiri olehnya, orang lain tidak mengerti atas semua masalah yang dialaminya. Namun, pada dasarnya semua orang memiliki masalahnya masing-masing sesuai kapasitas kemampuannya dalam menerima.

Hal ini sudah jelas diterangkan Allah dalam salah satu firman-Nya yaitu dalam surah Al-baqarah ayat 286 yang artinya “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia dapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya....”

Dari ayat di atas dapat kita ambil pelajaran bahwa beban yang diberikan dalam hidup pasti mempunyai solusi tersembunyi yang hanya bisa ditakhlukkan oleh manusianya sendiri. Jika disikapi dengan kebajikan maka memperoleh pahala, tapi bila disikapi dengan kejahatan maka mendapat siksa.

Oleh karena itu, hidup susah bukan berarti tidak memberi. Memberi bukan hanya sekedar harta, bisa memberi ilmu, berbagi bantuan, dan lain-lain.

Memberi pada saat susah juga memperluas rezeki seseorang. Jika ia memperbanyak sedekah maka Allah akan menggantinya dengan berlipat-lipat.

6. Tersenyumlah walaupun hatimu sedang menangis
Kecewa, sakit hati, dan merasa tak dihargai adalah sedikit contoh yang membuat seseorang menangis dengan mengeluarkan air mata atau memendamnya dengan hati yang teriris-iris. Ketika hati tergores luka maka muka pun sulit untuk tersenyum lebar kepada semua orang melainkan kemurungan dan wajah pucatlah yang tergambar. Namun, menjadikan muka masam saat hati menangis adalah tanda seseorang membiarkan hidupnya sedih terus-menerus. Oleh karena itu, tersenyum di saat hati sedang menangis adalah cara untuk menghilangkan kesedihan dan menyambut aura kebahagiaan.

7. Jangan memutus doa untuk saudara mukmin
Doa adalah senjata paling utama bagi orang mukmin. Bukan hanya mendoakan diri sendiri, melainkan mendoakan orang lain adalah hal yang sangat luar biasa manfaatnya. Karena dengan mendoakan orang lain maka kemungkinan besar doa baik tersebut berbalik kepada si pendoa. Selain itu juga, setiap mukmin adalah bersaudara maka mendoakannya adalah suatu hal yang tak boleh dilewatkan begitu saja.

Orang lain boleh saja menghukum, mencaci dan menggangap kita sebelah mata, tetapi kebahagiaan dan kesedihan hanya diri sendirilah yang menentukannya. Kebaikan orang lain mungkin membuat kita bahagia, tetapi apakah keburukan orang lain adalah alasan untuk tidak bahagia?


Semoga bermanfaat


#onedayonepost
#30harimenulis
#day16
#latepost
#BahagiaTanpaTapi

You Might Also Like

0 komentar

Terima kasih telah meninggalkan komentar