Rahasia Sehat dan Awet Muda

Sehat dan awet muda adalah impian setiap orang, dengan sehat kita mampu melakukan aktivitas yg lebih banyak dan bermanfaat, serta juga mampu beribadah dengan baik. Dalam hadist juga pernah dikatakan "Mukmin yang kuat lebih baik dan dicintai Allah Azza WA Jalla daripada Mukmin yg lemah, dan pada keduanya kebaikan" . Jadi tak ada alasan untuk tidak menjaga kesehatan. Selain sehat,  kita juga menginginkan awet muda meskipun tua tidak bisa kita hindari walaupun memakai teknologi secanggih apapun.  Tua adalah keniscayaan bagi setiap manusia yg dijadikan sebagai pengingat bahwa tidak ada yang abadi dan semuanya bersifat sementara yaitu merupakan pinjaman-Nya yang suatu saat akan kembali pada-Nya.

Tapi, ada satu rahasia yang akan saya bagikan tentang rahasia sehat dan awet muda,  berikut kisahnya :

Suatu hari di acara syukuran haji, Ustad Bobi telah selesai berceramah. Saat itu jam dinding masih menunjukkan pukul 11.30, berarti masih ada waktu setengah jam sebelum azan sholat zuhur berkumandang sehingga tuan rumah mempersilahkan Ustad Bobi beserta tamu untuk menuju prasmanan yang telah siap dan sudah tersedia berbagai jenis makanan.

Ketika melangkah menuju prasmanan,  Ustad Bobi melihat pak tua yg duduk sendiri sehingga ia mengajaknya bersama-sama untuk mengambil makanan. Lalu ia memberikan kesempatan Pak tua terlebih dahulu mengambil makanan karena mendahulukan orang tua dalam hal ini termasuk sunnah. Pak tua mengambil berbagai jenis makanan sehingga piring ditangannya penuh berbagai macam makanan, berbeda dengan Ust Bobi yang hanya mengambil men terakhir yaitu buah-buahan karena ia memiliki riwayat penyakit dan banyak pantangan dalam hal makanan.

Mereka berdua lalu duduk berdekatan satu sama lain sambil menikmati makan siang.
"Pak, umur Bapak berapa? Bagaimana bisa Bapak makan sebanyak itu? " tanya Ustad Bobi.
"coba kamu tebak? " jawabnya.  (sambil membuka peci, menunjukkan rambutnya yang masih hitam tanpa uban).
Karena penasaran,  Ustad Bobi bertanya lagi,  "umur Bapak sekarang berapa?"
Seperti sebelumnya,  ia belum menjawab malah melepas kacamata dan berkata " kamu tahu?  Kacamata yg saya pakai ini tidak minus ataupun plus".
Ustad Bobi heran,  "lalu,  kenapa masih Bapak pakai? ".
"kacamata ini hanya sebagai penghalang sinar matahari" jawabnya.
Rasa penasaran Ustad Bobi masih ada,  dan iapun bertanya kembali "jadi,  sebenarnya umur Bapak berapa? ".
 "Alhamdulillah umur saya sekarang 83 tahun", jawab Pak tua.
"Masya Allah, di umur Bapak yg sudah tidak muda lagi,  Bapak masih terlihat segar, sehat dalam penglihatan juga tidak ada uban sedikitpun yg tumbuh dirambut Bapak.  Rahasia apa yg membuat Bapak awet muda seperti ini? "
"Suka membaca Al-quran?" tanya Pak tua.  Seperti biasa, ia menjawab pertanyaan dengan sebuah pertanyaan seolah akan ada pesan yg ingin disampaikannya.
"Alhamdulillah,  saya membaca Alquran setiap selesai sholat subuh minimal setengah jam" jawab Ustad Bobi.
"Hanya setengah jam doang?" tanya Pak tua lagi.
"iya Pak,  tapi beserta tafsirnya " jawab Ustad Bobi.
"Kalau begitu, waktu makanmu lebih banyak dong daripada membaca Al-quran" kata Pak tua.
Ustad Bobi mengangguk dan diam sesaat memikirkan apa yg diucapkan Pak tua tersebut.
Lalu Pak tua bicara kembali " Ustad,  kamu boleh saja kagum dengan saya,  hal ini saya dapatkan dari seorang guru yg setiap ia mengajar selalu memberikan kata-kata bijak serta inspirasi,  dan satu hal yang masih saya ingat sampai sekarang (Anak-anakku,  jangan banyak -banyak membaca dari kiri ke kanan,  tapi perbanyaklah membaca dari kanan ke kiri), dulu saat umurku 30 tahun saya tidak mampu meyetir mobil sendiri sedangkan beliau usianya yg menginjak 97 tahun masih mampu menyetir mobil sendiri".
"Allahu Akbar", gumam Ustad Bobi lirih. Lalu ia teringat akan Firman Allah yang telah lama ia ketahui dalam surah Yusuf ayat 2 yang artinya " Sesungguhnya Kami Menurunkan-Nya berupa Qur'an berbahasa arab agar kamu mengerti".

Semoga dapat diambil hikmahnya dan membuat kita untuk kembali membuka lembaran demi lembaran Firman Allah yang mungkin sudah jarang dibuka. Mendingan setengah jam, satu ayatpun malah terlewatkan karena alasan kesibukan kerja sehari-hari. Luangkanlah waktu untuk membaca Alquran bukan menyisakan waktu untuk membacanya, karena Alquran adalah pedoman umat muslim untuk menjalani hidup,  masa hanya waktu sisa untuk bersamanya. 1 jam tak terlalu banyak dari 24 jam yang diberikan Allah kepada kita dalam satu hari. Mari kita merenung....
*Selamat Sore*

*29Sept17

Diambil dari kisah yg dipaparkan oleh Ust Bobi di (https://m.youtube.com/watch?v=MyKDW6yuKnM) .

You Might Also Like

6 komentar

  1. Subhanallah... Keren teh Arin tulisannya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah teh indra,,, masih banyak terus belajar...

      Hapus
  2. Masya Allah, terima kasih teh, semoga bisa istiqomah nyoba resepnya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya,, sama2 mas wijaya,,,
      Aamiin,,,
      oleh karena itu dituliskan biar suatu saat kalau khilaf bisa dibaca kembali...

      Hapus
  3. Ya Alloh...ketampar..
    Penuh Hikmah tulisannya
    Terimakasih Desma

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama2 mb wiwid... Sbgai pengingat saya juga...
      Baru kali ini ada yg manggil desma biasanya gudes... Heheh
      Tapi gpp kok... Nambah satu panggilan lagi. 😄

      Hapus

Terima kasih telah meninggalkan komentar