Sketsa Impian



Impian, lagi lagi bicara impian, dan takkan pernah habis, meski sudah kutulis sejuta Impian diatas kertas menggunakan tinta emas sekalipun, ia akan hanya tertulis disana selama aku masih berdiam diri tanpa melakukan apa-apa dan hanya menghabiskan waktu dengan hal sia-sia.
Menulis sebuah buku adalah sebuah impian yg pernah terbesit dalam pikiranku semenjak awal aku masuk kuliah, aku pernah berencana akan menulis setiap hari, tapi alangkah mirisnya impian tersebut, ia terlupakan karena kegiatan kampus yang begitu padat, aku bahkan tak menulis apapun, kecuali laporan kp dan skripsi yang telah mengantarkan aku menjadi seorang sarjana. Hmmm itu tulisan juga kan? Ternyata aku juga menghasilkan sebuah tulisan yg tak pernah aku sadari sebelumnya. Alhamdulillah masih ada yg aku hasilkan, tapi aku ingin kembali merajut impian tersebut, ketika satu persatu mulai bermunculan penulis-penulis baru yg mempublikasikan karya lewat media sosial, kobaran semangatku mulai kembali, dengan hanya bermodal hp android, aku paksakan diri untuk menulis setiap hari  meskipun hasilnya masih berantakan, tapi aku yakin kalau aku rutin untuk menulis setiap hari, maka suatu saat dan beberapa tahun kemudian aku akan meraih hasil yg tak pernah aku bayangkan sebelumnya.
Bukankah setiap orang yang sukses selalu punya ceritanya masing-masing, mereka tidak meraih kesuksesan dengan gampang, banyak ujian dan cobaan yg menghadang untuk menghentikan langkahnya agar kesuksesan itu hanya sebagai impian semata.
Seperti sebuah lukisan yg indah pasti sebelumnya memiliki sketsa, begitu juga dengan impian, ia seharusnya punya sketsa agar mudah dalam melangkah untuk meraihnya dan hanya pembuat impianlah yg tahu sketsa impiannya, namun jika sketsa tak tertulis bukan berarti impian itu tidak ada tapi impian yg tertulis dalam sketsalah yg mempunyai kesempatan besar untuh teraih, karena ketika impian mulai terlupakan akan kembali diingatkan oleh sketsa tsb. Kecil atau besar, impian harusnyalah dibuat sketsa sebaik mungkin agar proses yg telah terekam tersebut menjadi memori disaat impian telah terwujud.
Jika merasa malu dalam sketsa, simpanlah baik-baik sketsa tersebut agar tidak ada satupun yg mengetahuinya kecuali sang pengabul impian yaitu Allah SWT, agar suatu saat impian itu terwujud kau akan dengan bangga senyum-senyum sendiri melihat sketsa yg telah usang tersebut, dan satu yang harus tetap kita ingat dan amalkan,  selalu libatkan Allah dalam setiap impian, kirimkan melalui bait-bait doa disetiap sujud.
Selamat membuat sketsa impian.
Yuk,  tuliskan setiap impian di buku rahasiamu.  Berdoa dan berikhtiar maka lihatlah kita akan mendapatkan hasilnya.

Tulisan ini ditulis 17 Mei 2017, direvisi hari ini (22 Sept 2017)

#ODOP_2
#selalulahmembaca
#teruslahmenulis
#JauzaaFaadiyah
@gudesmaa21
#masihterusbelajar

You Might Also Like

2 komentar

  1. sippp...
    ayo buat sketsa impian kita ya..

    BTW ini kolom komentarnya masih kebuka ke jendela lain. baiknya di buat menyatu dengan halaman tulisan.

    BalasHapus
  2. OK...
    Utk kolom komen malah saya gx tawu kalo masih kebuka ke jendela lain,, btw gimana cara mengubahnya?

    Thanks sarannya...

    BalasHapus

Terima kasih telah meninggalkan komentar