Mengobrol adalah aktivitas yang
tak pernah absen setiap hari, baik dengan face
to face atau chat to chat. Teman
dengan teman, ayah dan anak, ibu dan anak, kakak dan adik, atau sekumpulan
orang yang sedang membahas sesuatu untuk diselesaikan. Jenis obrolan pun
bermacam-macam, ada yang menggosipkan artis yang lagi hits di infotaiment,
obrolan tentang kebutuhan pokok yang semakin hari semakin mencekik kalangan
bawah, obrolan para peneliti dalam percobaannya menemukan hal baru serta
obrolan tidak penting sebagai hiburan dalam kebosanan atau menunggu sesuatu.
Nah, pernahkan kita berfikir
bahwa obrolan sehari-hari yang sudah berlalu tersebut dapat memberikan manfaat
di kemudian hari dan tidak lenyap seiring lenyapnya kata-kata yang telah kita
uacapkan selama mengobrol. Padahal, bila diamati dan diperhatikan dengan
seksama maka kita akan menemukan sebuah quote yang tidak sengaja tercetus dari
obrolan itu. Namun sangat disayangkan, kita tidak peka dan melupakan begitu
saja dan menganggapnya angin lalu yang hanya lewat.
Hal seperti ini beberapa kali
sudah saya lakukan. Awalnya memang kami mengobrol biasa, tetapi ketika mendengar kata-kata yang bagus dan memberikan
motivasi maka saya langsung saja mencatatnya di buku atau langsung update
status agar kata-kata cantik itu tak hilang bersama ingatan yg lemah. Karena dengan
catatan itu maka kalimat tersebut dapat dibaca berulang-ulang sehingga memberikan
efek positif dan ide-ide baru yang sebelumnya tidak terpikirkan.
Beberapa waktu yang lalu saya
pernah mengikuti bimbingan teknis penyusunan SOP dan Job Description dalam
suatu lembaga. Melalui acara itu saya menggaris bawahi satu rangkaian kalimat
yang penuh inspirasi. Namun, disana dijelaskan bahwa kalimat tersebut adalah
sebuah prinsip. Prinsip yang saya maksud adalah “Tulis apa yang dikerjakan,
Kerjakan apa yang ditulis.” Setelah itu, saya mulai menuliskan apa yang menurut
saya baik dan bisa menjadi inspirasi dan bisa dibaca kembali ketika dibutuhkan.
Semenjak saat itu, saya mulai membiasakan diri untuk menuliskan sesuatu yang
menurut saya inspiratif dan cocok untuk disimpan sebagai bahan bacaan di
kemudian hari, juga sebagai self reminder.
Gambar yang saya sematkan di atas
tulisan ini adalah latihan saya dalam menerapkan prinsip “Tulis apa yang
dikerjakan, Kerjakan apa yang ditulis.” Gambar tersebut adalah hasil
iseng-iseng dalam menuliskan kesimpulan obrolan pada tanggal delapan belas
januari kemarin. Tulisan yang saya buat pun masih acak-acakan, tidak seperti
tulisan saya yang sebenarnya (read: rapi). Namun, dibalik kekurangan dan
keisengan dalam menulis. Ada manfaat lain yang bisa diambil yaitu menjadikan
kata-kata tersebut sebagai inspirasi untuk diri sendiri dan orang lain yang sempat
membacanya. Hal ini yang tak pernah saya bayangkan sebelumnya bahwa ada
seseorang yang dikenal tiba-tiba japri minta dikirimin quote tersebut, padahal
menurut saya seharusnya dia screnshoot saja gambar tersebut tanpa meminta.
Namun, dengan keluguannya itu menyadarkan saya bahwa di sela-sela obrolan tidak
penting, ada quote tersembunyi yang selayaknya untuk diingat, ditulis serta
disebarkan.
Bagaimana, pernahkan kalian
mengalami hal yang sama? Semoga bermanfaat.
#onedayonepost
#30harimenulis
#hari5
#nonfiksi
#sukasuka
4 komentar
Pernah... sejak saat itu jafi dimintai quote teruss sama temen.
BalasHapuskeren mb siti,,, lanjutkan.
BalasHapusBenar mba,kadang obrolan santai bisa mendatangkan inspirasi,hanya bisa menangkapnya atau tidak,maksudnya mau diingat atau lewat begitu saja,menuliskannya adalah ide yg bagus menurut saya,kayaknya saya bakalan bawa kertas dan pulpen klo ngobrol😁 terinspirasi,terimakasih.
BalasHapusTerkadang lontaran ucapan seseorang bisa saja menyimpan makna yang di dalamnya.
BalasHapusTerima kasih telah meninggalkan komentar