Aku dan Caraku Bertahan di ODOP


Tidak terasa hari telah berlalu begitu cepat. Padahal, baru saja aku melewati tantangan demi tantangan ODOP Batch 4. Menjalani semua proses yang ada dalam program tersebut membuat aku menjadi terbiasa untuk menulis. Bahkan ketika tidak ada ide pun aku tetap menulis.
Seperti sebuah postingan ini : Puisi tak berjudul

Menjadi sebuah kebanggaan tersendiri bahwa aku bisa bertahan sejauh ini. Sehingga lautan kata-kata yang aku rangkai tidak dapat menggambarkan semua rasa itu, sebuah rasa yang sulit untuk diungkapkan. Namun, berharap sebuah kesyukuran tetap ada pada jiwa agar perjalanan menulis tetap terus berjalan ada atau tidak adanya odop.

Dan satu lagi nikmat yang membuat aku tak henti-hentinya bersyukur dan berusaha untuk terus menulis adalah sebuah kepercayaan yang tak pernah dibayangkan sebelumnya yaitu aku menjadi salah satu orang yang ikut membersamai anggota odop yang baru. Sebuah apresiasi dan keberuntungan yang diberikan Allah padaku sehingga dapat kembali belajar untuk memperkaya pengalaman dan ilmuku dalam dunia literasi.

Dan, sebelumnya pun aku seperti bermimpi bisa menyelesaikan semua tantangan tanpa berhutang satu pun. Dalam dua bulan, aku memaksakan diri untuk selalu menulis dan share link di grup wa setiap hari tanpa absen. Meskipun tulisan yang  diposting tersebut tergolong biasa, curhatan yang tidak jelas atau puisi ala-ala.

Ada satu kalimat yang masih terngiang di ingatanku adalah "Menulislah, karena setiap tulisan akan menemukan takdirnya sendiri." Kalimat ini adalah pesan dari founder One day one post (Bang Syaiha), aku berusaha untuk percaya dengan kalimat ini karena dengan suntikan itu membuat aku bertahan sejauh ini. Meski saat ini, takdir tulisanku masih belum menemukan muaranya. Ia tetap mengalir menuju satu titik yang entah kapan akan tiba. Yang pasti, ia mengalir dan terus bergerak bebas ke satu tujuan.

Inilah caraku bisa bertahan di ODOP sampai sekarang. Tak banyak, hanya dua hal penting yang harus dimiliki yaitu niat yang lurus dan konsistensI. Kunci yang masih aku pegang erat-erat hingga sekarang.

1. Niat
Niat disini bukan hanya di awal bergabung dalam komunitas tetapi harus selalu diupgrade setiap pekan bahkan bila di mungkinkan harus setiap hari. Karena aku tak pernah tahu tentang hatiku sendiri. Oleh karena itu, aku terus berusaha untuk menjaganya agar selalu terarah ke jalan yang benar.

Seperti menulis, sembari memperbarui niat maka aku juga harus memikirkan tulisan yang akan dihasilkan. Apakah bermanfaat atau hanya sebagai penghibur, ketika setelah dibaca hanya menghasilkan tawa tanpa pesan yang tersirat.

Dengan menyisipkan pesan yang tersirat atau tersurat memungkinkan tulisan yang ditulis oleh orang yang baru belajar menulis tetap menjadi sesuatu yang berharga meskipun bahasa yang dituliskan tidak sebaik penulis-penulis yang sudah menerbitkan buku. Jadi, tulisanku tidak menjadi sampah dan dapat diperbaiki suatu hari nanti ketika gaya tulisanku telah menjadi baik dari sebelumnya.

2. Manejemen Waktu
Manejemen waktu yang baik adalah kunci dari sebuah konsisten dalam melakukan apapun. Jika ingin menulis dan posting setiap hari maka mengatur waktu dengan menyesuaikan semua kegiatan sehari-hari. Usahakan tidak mengganggu waktu wajib sekolah, bekerja, dan beribadah.

Misalkan seperti tahapan berikut ini :
-Menyiapkan waktu satu jam atau dua jam untuk memikirkan tema apa yang akan ditulis dalam satu pekan itu. Agar saat waktunya menulis, aku tidak bingung untuk memulainya karena sudah ada dasar yang akan dikembangkan. Hal ini sangat membantu dalam menghemat waktu untuk menulis. Karena, seringkali penulis baru akan menghabiskan waktunya berfikir sehingga rencana satu jam menulis hilang tanpa menghasilkan tulisan. Kasus ini sangat sering aku alami, dan ujung-ujungnya aku pun menutup layar dan tidak jadi menulis.

- Menuliskan sebanyak-banyaknya tentang semua yang ada dalam pikiranku saat itu. Tidak menghiraukan tata bahasa, ejaan ataupun kecocokan kalimat yang sedang ditulis. Intinya tulis sebanyak-banyaknya sampai berada di titik jenuh dan kehabisan ide.

- Lalu memeriksa tulisan, baca berulang-ulang. memperhatikan tanda baca, spasi, huruf-hurufnya adalah hal terpenting yang tidak boleh dilupakan Intinya adalah membedah tulisan sendiri. Pada posisi ini, hendaknya menempatkan diri  sebagai editor. Akui kesalahan dari tulisan tersebut agar lebih mudah untuk dikembangkan menjadi tulisan yang lebih baik dari sebelumnya.

Note :
-Dalam satu hari harus meluangkan waktu untuk menulis. Meluangkan bukan menyisakan. Jadi, waktu tersebut harus benar-benar disiapkan sebagai me time menulis.

-Hindari berhutang tulisan
Setiap hutang memiliki kewajiban untuk dibayar. Maka menyelasaikan tugas hari itu adalah keharusan yang tak boleh ditunda. Karena jika tidak, maka beban esok hari akan lebih berat karena harus menulis dua tulisan sekaligus. Begitu seterusnya.

#onedayonepost
#day8
#30harimenulis
#nonfiksi

You Might Also Like

3 komentar

  1. Menginspirasi banget kak.. makasih buat tipsnya.. semoga akunya bisa bertahan di odop juga..

    BalasHapus
  2. sama2, semangat ya.
    aamiin, insyaAllah bisa bertahan

    BalasHapus
  3. keren... entah sudah berapa kali aku keluarkan kata ini.
    Tapi, yah, emang keren sih semua penulis odop.
    makasih udah share tipsnya kak... ^_^

    BalasHapus

Terima kasih telah meninggalkan komentar