Yang Terlupakan di Tahun Baru




Tahun telah berganti, suasana riuh di berbagai tempat memecahkan kesunyian tengah malam. Pukul dua belas malam yang biasanya diisi dengan mengistirahatkan badan berubah sekejap menjadi sebuah aktivitas meniup terompet atau menyalakan kembang api. Tetapi, hal ini hanya dilakukan sebagian orang. Karena tidak semua orang berpendapat sama dan  merupakan pilihan pribadi masing-masing bukan sekedar ikut-ikutan.

Saya bisa saja mengatakan hal tersebut adalah sesuatu yang membuang-buang waktu dan tenaga karena saya tidak melakukannya. Tetapi mereka, dia yang merayakannya tentu berpendapat sebaliknya. Benar, setiap orang memang selalu ingin dianggap benar, terlepas sesuatu apa yang sedang dikerjakannya nyatanya sebuah kesalahan. Karena setiap orang memiliki jalan hidup masing-masing. Ada yang ingin terlihat kekinian, tidak ketinggalan zaman, ada yang hanya mengikuti teman-temannya agar tidak dikucilkan dalam pergaulan, ada yang lelah dalam kerjaan yang membuat penat sehingga dibutuhkan liburan seperti moment tahun baru ini. Oleh sebab itu, kita diberikan Tuhan akal untuk berfikir tentang apa yang baik dan benar untuk dilakukan.

Selain pesta dan huru-hara kembang api, resolusi adalah bagian terpenting yang selalu ada dan menjadi hal utama yang dibicarakan dan dipikirkan. Sebuah impian yang ingin dicapai di tahun selanjutnya. Tentunya impian yang semakin amazing dan memberikan efek yang luar biasa dalam menjalani hidup. Karena resolusi ibarat sebuah suntikan virus semangat yang merasuki aliran darah, mengalir ke seluruh tubuh hingga tertanam dalam pikiran dan akhirnya menjadi ladang eksekusi kemudian menjadi nyata dalam kehidupan.

Ya begitulah, resolusi selalu menjadi peringkat atas dalam setiap postingan di media sosial baik facebook, blog atau lainnya. Semua orang berbondong-bondong untuk membuat resolusi ke depan agar hidup lebih baik dan berarti dari tahun sebelumnya. Beberapa tips dan trik membuat resolusi pun tumpah ruah di jejaring sosial. Tinggal klik maka kita akan menemukan contoh resolusi-resolusi terbaik yang bisa dijadikan referensi. Sungguh, kita telah diperdaya oleh resolusi yang masih berada dalam jangka sangat jauh bahkan untuk sampai kesanapun kita tak tahu, apakah akan tiba atau hanya tinggal sejarah dalam selembar kertas atau dalam sebuah postingan.

Sehingga suatu hari, saya tersadar dari sebuah kata yang masuk melalui kedua telinga dan terus melaju masuk ke otak. Sebuah kata yaitu “Muhasabah”, ia adalah kata yang hampir terlupa karena tertutupnya sebuah resolusi yang begitu banyaknya. Entah yang dibagikan atau resolusi yang hanya disimpan sendiri.

Muhasabah adalah introspeksi diri atas semua yang telah dilakukan di masa lampau atau yang baru saja terjadi. Karena hidup bukan sekedar resolusi besar dan semangat membara tetapi mengakui kesalahan yang lampau, kemudian memperbaikinya sehingga menjadi sebuah kebaikan baru yang mampu mewujudkan resolusi.

Dalam sebuah pepatah menyebutkan “Manusia adalah kumpulan waktu, apabila telah pergi sebagian maka seluruhnya akan pergi”, sebuah kalimat yang memang benar adanya, karena semakin lama waktu berjalan maka semakin sedikit waktu yang tersisa. Oleh karena itu muhasabah adalah bagian terpenting agar kita tidak jatuh ke dalam lubang yang sama.

Baiklah, mari kita sama-sama bermuhasabah. Mengenang kembali setiap kesalahan, bisa dengan menuliskannya serta mencari jalan keluar untuk keluar dalam zona hitam. Bersyukur atas semua nikmat yang telah diberikan Allah, karena betapapun banyak musibah yang dialami. Nikmat selalu menjadi yang terbanyak dan mengalahkan deretan musibah. Setelah itu, tetap berbaik sangka pada Allah mengenai apapun yang telah terjadi karena setiap moment yang dilalui akan memberikan hikmah di kemudiaan hari bagi mereka yang bersabar dan bersyukur.

Dan terakhir adalah kembali melihat amalan ibadah kepada Allah, apakah sudah maksimal atau masih biasa saja atau malah sangat tidak biasa. Kembali, kembali kepada pencipta. Sebelum semuanya terlambat, karena beras yang telah menjadi bubur takkan mungkin kembali menjadi nasi yang pulen dan enak.
Semoga bermanfaat. Semoga kita akan selalu memuhasabah diri dibalik resolusi yang ingin dicapai selanjutnya.


#OneDayOnePost
#NonFiksi
#TemaBebas

You Might Also Like

2 komentar

  1. Heu,,, muhasabah & harus lebih banyak bersyukur. Terima kasih sudah berbagi mbak..

    BalasHapus
  2. sama2 mb widya. Pengingat saya juga

    BalasHapus

Terima kasih telah meninggalkan komentar