Ada Apa dengan Ustads Abdul Somad?

Media sosial sudah menjadi makanan sehari-hari yang tidak bisa dipisahkan oleh masyarakat sekarang. Bagi sebagian orang, medsos hanya sekedar alat komunikasi untuk bercakap-cakap dengan kawan yang terpisah oleh jarak. Namun, wajah media sosial sudah menjadi sebuah ladang baru untuk menjadi idola. Intinya hanya pada kreatifitas, percaya diri dan keberuntungan. Karena media sosial sudah melahirkan idola-idola baru yang kemudian diundang untuk tampil di layar kaca. Yang tentunya memberikan penghasilan baru bagi idola tersebut.

Jika media sosial dipenuhi artis baru. Dakwah lewat medsos juga menjadi ladang pahala untuk mereka para pegiat dakwah. Dan akhir-akhir ini ada salah seorang Ustads yang videonya viral di youtube. Namanya Ustads Abdul Somad. Tahukah kamu siapa beliau? Beliau adalah ulama asal sumatera utara  yang merupakan lulusan sarjana dari Universitas Al-Azhar, Mesir dan menyelesaikan master dalam bidang ilmu hadist di Daar al-Hadits Al-Hassania Institute Kerajaan Maroko.

Kajian-kajian yang disampaikan oleh Ustads Somad terbilang renyah dan menarik, rangkaian kata yang disampaikannya lugas dan cerdas sehingga mudah dipahami oleh masyarakat. Selain itu, ceramah beliau sering membahas masalah terkini yang sedang hadir dalam masyarakat. Oleh sebab itu, tak heran bahwa Ustads ini semakin digemari oleh masyarakat. Pendapat ini menurut beberapa artikel yang pernah saya baca.

Akan tetapi, ibarat sebuah pohon yang menjulang maka semakin kencang pula angin menerpanya. Dan semakin banyak orang menyukai maka semakin bermunculan pula para haters yang siap menjatuhkan. Begitulah yang sedang dihadapi Ustads Somad. Ketenaran yang sedang berada padanya malah semakin menjadi-jadi dikarenakan safari dakwahnya di Bali mengalami penolakan oleh elemen ormas Bali pada jum’at (08/12/2017), ormas yang mengatasnamakan Komponen Rakyat Bali (KRB) mendesak untuk mengusir Ustads Somad, mereka juga mengkritik bahwa ceramah yang disampaikan cenderung mengkafir-kafirkan agama lain. Namun, melalui mediasi dan negoisasi yang cukup panjang, akhirnya safari dakwah Ustads Somad di Bali mendapatkan izin.

Tak hanya itu, Sabtu (23/12/2017) lalu. Ustads Somad kembali ditolak. Namun, penolakan ini terjadi di negara tetangga yaitu Hongkong. Padahal kedatangan beliau ke Hongkong adalah utnuk memenuhi undangan berdakwah kepada Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Berbeda dari penolakan yang terjadi di Bali, alasan penolakan di Hongkong tidak jelas asal usulnya. Sehingga masalah ini diserahkan oleh Ustads Somad kepada Pemerintah Indonesia dan ia mengaku tidak akan menuntut Pemerintahan Hongkong atas insiden penolakan tersebut. Maka untuk menghibur TKI di hongkong, ia memberikan dakwah lewat live streaming pada senin (25/12/2017) untuk TKI yang berada di Hongkong.

Meski beberapa kali mengalami penolakan, Ustads Somad tetap giat dalam berdakwah. Buktinya setelah ditolak oleh Pemerintah hongkong, ia melanjutkan safari dakwahnya di beberapa tempat di jakarta dan daerah nusantara lainnya.

Dalam hal ini, saya sangat prihatin dengan ustad dan ulama sekarang. Bukan hanya Ustads Somad mengalami pencekalan, sebelumnya Ustad Felix Siauw juga mengalami kejadian serupa. Padahal dakwah yang mereka sampaikan adalah mengajak umat agamanya sendiri untuk tidak lupa akan ajaran agama sendiri. Namun, jika mereka berdakwah dalam mengajak umat agama lain dan memaksa untuk mendengarkan atau lebih buruknya memaksa untuk pindah agama maka hal itu boleh saja untuk dicekal karena sudah melanggar hak kebebasan dalam beragama.

Dan yang paling utama dan harus kita ingat bahwa, Indonesia negara Pancasila. Dan di dalam sila pertama menyebutkan bahwa “KeTuhanan Yang Maha Esa”, Maka setiap penganut agama memiliki hak untuk beribadah sesuai agamanya masing-masing. Bukan untuk dihalang-halangi.

Dan  dakwah termasuk ke dalam ajaran islam yang terdapat pada surah Fussilat ayat 33 yang artinya “Dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah dan mengerjakan kebajikan dan berkata, ‘Sungguh, aku termasuk orang-orang muslim (yang berserah diri)?’”. Dan beberapa hadist lainnya yang juga menyinggung perkara dakwah. Jadi, mereka yang menghalangi adalah? Saya tidak bisa menyebutkannya secara gamblang, silakan defenisikan sendiri.


#TantanganViral
#OneDayOnePost
#NonFiksi



You Might Also Like

7 komentar

  1. Miris liatnya, kita mayoritas tapi saat mau mengamalkan ajaran islam banyak dicekal dan dilarang. Yang minoritas cengeng, mintanya dipahami dengan dalih toleransi

    BalasHapus
  2. Tapi Allah Maha Baik. Semakin dicekal maka semakin banyak ummat yang mendukungnya...

    BalasHapus
  3. Saya belum pernah mendengar ceramah ustd Somad, jadi penasaran. Abah mertua saya yg org Malaysia malah lebih kenal dan suka dengar ceramah beliau..

    BalasHapus
  4. Semakin dicekal, semakin membuat orang penasaran mengentahui sepak terjang UAS

    BalasHapus
  5. Miris kalau mendengar berita para ustadz dicekal dengan tujuan kebaikan. Semoga tak menyurutkan semangat jihadnya.

    BalasHapus
  6. Semoga Allah selalu melindungi ulama-ulama kita

    BalasHapus

Terima kasih telah meninggalkan komentar