Ibu dan Asal Mula Adanya Hari Ibu

                                                   Sumber gambar: sidomi.com

Ibu adalah wanita mulia yang patut dihormati. Beliau adalah air yang selalu sedia saat kemarau menjelang. Beliau adalah pelangi yang selalu hadir saat badai menerpa.  Beliau adalah malaikat yang berwujud manusia sebagai penjaga anak-anaknya. Beliau adalah pelita dalam gelapnya hidup menuju kesuksesan. Beliau adalah permata berharga sebagai jalan menuju surga. Beliau adalah apapun yang membuat tangis menjadi senyum.

Sosok yang bersahaja tersebut selalu telaten untuk memastikan bahwa anaknya baik-baik saja. Bahkan sebelum anaknya terlahir ke dunia. Begitu besar pengorbanan ibu sehingga saya pun bingung dalam menggambarkannya. Karena saking banyaknya yang harus dijelaskan. Tentunya, sebagai seorang anak dan calon ibu. Saya sangat bangga dan bersyukur akan perjuangan seorang Ibu dalam menjaga, merawat, mendidik, juga menjadi jembatan kesuksesan untuk semua anaknya.

Terlepas dari sosok ibu yang nyaris tanpa cela. Sangat disayangkan ada yang mencorengnya dengan menelantarkan anak kandung sendiri hanya untuk menutup dosa atau takut akan kemiskinan. Menutup dosa dengan alasan khilaf yang dilakukannya atas nama cinta, meninggalkan anak di tepi jalan atau panti asuhan agar anak tersebut hidup layak dengan keluarga baru dikarenakan kemiskinan yang dilanda. Juga mengorbankan anak sebagai tebusan untuk mensejahterakan hidup. Dan alasan-alasan lainnya yang tidak bisa dibenarkan.

Namun, seorang Ibu tetaplah Ibu yang harus dihormati dan diberi penghargaan. Apapun kesalahan di masa lalu, seorang wanita yang sudah bergelar Ibu tetap memiliki sifat keibuan yang akan selalu ada bila berhadapan dengan anak kandungnya sendiri.  

Oleh karena itu, tidak ada salahnya. Mereka yang bergelar anak memberikan kebahagiaan untuk ibu tercinta. Nah, moment yang tepat tersebut adalah di hari ibu yang jatuh pada 22 desember setiap tahunnya. 

Tanggal 22 desember adalah hari bersejarah untuk semua wanita di Indonesia. Hari ini diperingati sebagai perayaan untuk memuliakan seorang ibu. Dan tahukah kamu, apa dan bagaimana asal dari hari ibu dan perayaan hari ibu yang ada di indonesia.

Presiden pertama Indonesia, Ir Soekarno meresmikan tanggal 22 desember sebagai hari Ibu di bawah dekrit Presiden No. 316 tahun 1953 bertepatan pada ulang tahun ke-25 Kongres Perempuan Indonesia 1928. Tanggal tersebut dipilih sebagai perayaan untuk semangat wanita indonesia dan juga meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara. 

Perayaan hari ibu pertama dilaksanakan pada ulang tahun hari pembukaan kongres perempuan Indonesia yang pertama. Kongres tersebut dilaksanakan selama tiga hari dari 22 desember hingga 25 Desember 1928 di sebuah gedung Dalem Jayadipuran yang saat ini sudah menjadi kantor Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional yang berada di Jl. Brigjen Katamso, Yogyakarta.  Kongres ini dihadiri oleh banyak organisasi wanita yang berasal dari jawa dan sumatera. Dengan dua belas kota dan sekitar 30 organisasi (Wikipedia). 

Semenjak saat itu, sebagian bahkan seluruh rakyat indonesia mengenal tanggal 22 desember sebagai hari Ibu. Untuk berperan serta dalam meramaikan hari Ibu, tak sedikit anak-anak memberikan hadiah, menggantikan peran Ibu di hari tersebut bahkan mengirimkan surat atau ungkapan cinta kepada ibu tercinta. Selain itu, komunitas atau lembaga akan berbondong-bondong mengadakan lomba perihal hari Ibu ini. Seperti lomba memasak bersama ibu, lomba foto bersama ibu, dan lomba yang sejenis lainnya. 

Perayaan hari ibu yang selalu rutin tiap tahun dirayakan bukan berarti kecintaan kita kepada ibu hanya sebatas hari tersebut. Melainkan cinta dan penghormatan kepada beliau harus selalu ada setiap hari semasa beliau hidup maupun dikala beliau sudah tiada. Hal yang dilakukan selama beliau masih hidup adalah membuat ibu tersenyum bangga atas prestasi dan akhlak yang terpuji. Jika sudah tiada, doa adalah senjata utama yang harus selalu tercurah kepada Allah.



@gudesma_arin

You Might Also Like

2 komentar

  1. Saya baru tahu sejarah hari ibu. Terima kasih wawasan sejarahnya ya mbak

    BalasHapus
  2. Kok ga kepikiran cari tau sejarah hari ibu yah dari dulu.. alhamdulillah kaka mau berbagi terimakasih

    BalasHapus

Terima kasih telah meninggalkan komentar