Kesalahan-kesalahan dalam Berdoa (2)


                                            Sumber gambar : Pencarian google

Alhamdulillah, baiklah saya lanjutkan postingan sebelumnya. Yang belum baca Silakan Klik "Disini"

Langsung saja, selamat membaca.

3.  Meminta Siksaan di Bumi

Manusia adalah tempatnya salah dan dosa dan tidak ada manusia yang hidup tanpa dosa sedikitpun. Maka selalu ada balasan untuk setiap dosa yang kita lakukan. Lalu, apakah kita boleh meminta siksaan di bumi? Jawabannya tidak karena kita tidak akan mampu menerima dan menahan semua siksaan di bumi atas dosa-dosa yang kita perbuat. Oleh karena itu sebagiknya ganti doa tersebut dengan “Doa Sapujagat” yang meminta kebaikan dunia dan akhirat. Saya yakin kalian pasti tahu isi dari doa sapujagat yang sangat ampuh tersebut. Isinya adalah “ Robbana Atina fidduniya Hasana wa filakhiroti hasana waqina azabannar”. Bila diterjemahkan dalam bahas indonesia mengandung arti : Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan hidup di dunia dan kebaikan hidup di akhirat, dan jagalah kami dari siksa api neraka.

4. Mengharapkan Kematian

Untuk menuju tangga tertinggi kita harus melewati tangga terbawah dan berjalan langkah demi langkah untuk menuju puncak. Namun dalam perjalanan tentunya selalu ada kerikil ringan dan tajam menerpa sehingga membuat kita tak berdaya dan merasa tidak sanggup untuk melangkah kembali dan akhirnya tercetus sebuah doa yaitu mengharapkan kematian agar hilang semua beban yang memenuhi pundak. Hal ini termasuk doa yang harus kita hindari karena maut adalah hak mutlak Allah yang tidak bisa dicampuri oleh siapapun. Yang harus kita lakukan adalah terus mendekat pada-Nya dan terus berdoa agar dikuatkan dan diberi jalan keluar.

5. Hanya meminta rahmat untuk Rosulullah dan dirinya sendiri.

Maksud poin lima ini adalah ketika kita berdoa seperti ini “Ya Allah rahmatilah aku dan Muhammad Rosulullah Saw, janganlah Engkau rahmati seorang pun selain kami.” Hindari doa seperti ini karena rahmat Allah itu luas dan hanya Allah yang memiliki hak merahmati siapapun yang ia kehendaki.

6. Tidak Sungguh-sungguh

Kemudian melafalkan doa seperti ini “Ya Allah, jika Engkau berkenan kabulkanlah permintaanku” doa ini termasuk doa yang putus asa dan meragukan ebesaran Allah dalam mengabulkan doa dan bisa dikatakan sebagai doa yang tidak sungguh-sungguh. Selain itu doa yang sungguh-sungguh adalah doa yang terus dipanjatkan tanpa lelah yang diiringi dengan lillah.

Doa yang terus konsisten seperti sebuah aliran sungai yang terus mengalir tanpa henti sebelum menemukan muaranya. Begitupula doa, teruslah berdoa sampai waktu pengabulan tiba dan memberikan sebuah senyuman terbaik dan rasa syukur kita akan terkabulnya sebuah permohonan.

7. Tanpa Ikhtiar

Doa yang tidak diiringi dengan usaha adalah kemustahilan yang merupakan hal sia-sia. Seperti surat cinta yang telah Allah sematkan di bagian surah ke 13 ayat 11 yang enerangkan bahwa “ Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib sesuatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.”

Surah cinta tersebut telah mengabarkan kita akan pentingnya ikhtiar untuk mencapai perubahan dalam hidup. Bukan hanya menunggu tanpa berbuat apa-apa. Itulah sebagian kecil dari kebesaran Allah yang menyuruh makhluknya berusaha dengan semua kelebihan yang telah diberikan oleh-Nya. Oleh karena itu sebagai manusia yang memiliki akal dan mempunyai kemampuan lebih maka harusnya tahu akan kebesaran yang telah Allah berikan.

Selamat Berdoa, Karena Allah akan mengabulkan doa setiap hamba-Nya. Terus dan terus berdoa dan suatu saat tunggulah saat pengabulannya.

Wallahu'alam.


#OneDayOnePost
#NonFiksi
#BukanTantangan
@gudesma_arin

You Might Also Like

0 komentar

Terima kasih telah meninggalkan komentar