Bukan Cabai Merah Biasa

Sebuah Puisi biasa untuk grup Cabai Merah yang telah tiada. Semoga menjadi kenangan yang tak pernah terlupa. Bahwa aku pernah bersama mereka yang memiliki semangat untuk menulis dan bersama-sama belajar dalam memperbaiki tulisan.


Oh cabai merah
Grup bedah tulis yang berkesan
Tiga kali dalam sepekan
Membedah tulisan punggawanya
Dari krisar sampai krisan

Wahai punggawa cabai merah
Disini kita menjadi satu kesatuan
Bersatu dalam visi dan semangat yang sama
Yaitu menulis untuk keabadian

Meski sementara tetapi sangat berkesan
Banyak ilmu yang kami dapatkan
Dari koordinator kece dan sabar
Mengingatkan kami yg sering tak berkabar

Untuk bedah kadang hanya SR tanpa berkomentar
Padahal yg dibedah menunggu dengan sabar
Harap-harap cemas akan tulisan
Karena kemungkinan banyak revisian

Wahai punggawa cabai merah
Tetaplah semangat meski tak lagi bersama
Ingatlah akan tujuan kita
Menulis untuk keabadian
Walau apapun kesibukan menerpa

Wahai punggawa cabai merah
Grup kecil memang telah tiada
Tetapi grup besar tempat kita bersua
Masih ada dan masih ada

Kenangan cabai merah tak pernah kulupakan
Apalagi saat namaku disangka ikhwan
Gara-gara nama depan yang kelaki-lakian
Padahal aslinya perempuan

Terima kasih kuhaturkan
Pada mba Wiwid, kang Heru dan mas Tian
Setia membimbing anggota grup cabai merah
Jua membaca dan mengkrisan
Pada tulisan kami yg masih amatiran

Akhirnya....
Mohon maaf atas segala khilaf
Untuk setiap komentar ataupun tulisan
Meski kita belum pernah bersua
Semoga silaturahmi tetap terjaga


*SalamCabaiMerah
ODOP_Batch4

@gudesmaa21
081117




You Might Also Like

2 komentar

Terima kasih telah meninggalkan komentar