Teruslah Menulis Meski Program ODOP Telah Selesai.


Tulisan kecil ini kutujukan khusus untuk diriku sendiri. Silakan dibaca dan diambil hikmahnya jika dirasa bermanfaat.

Kewajiban menulis di komunitas ODOP sudah selesai aku laksanakan semuanya. Walau masih berantakan dan jauh dari kata sempurna. Aku sangat berterima kasih kepada para PJ yang telah memfasilitasi dan menyemangati untuk terus menulis. Dengan selesainya program dan tantangan dari ODOP bukanlah alasan untuk berhenti menulis. Sebaliknya ini adalah titik awal untuk membiasakan menulis tanpa dipaksa, ditantang atau dinilai.
Pembiasaan yang dulu dipaksa, ditantang dan dinilai tidak punya arti sama sekali jika dihentikan hanya karena telah selesai. Seperti belajar, apakah kita mengira kita sudah paling pintar dan tidak butuh lagi belajar ketika sudah lulus sarjana, magister, doktor, ataupun sudah bergelar profesor. Tidak, hal itu bukanlah alasan untuk berhenti belajar. Dalam hal ini, hendaklah kita membaca kembali pepatah lama, jadilah seperti padi yang semakin berisi maka  ia akan semakin merunduk. Hal itulah yang mesti kita tanamkan dalam hati bahwa rendah hati dan terus belajar adalah kunci dari kecerdasan hakiki bukan sombong dan menganggap diri paling benar.

Teruslah menulis, bukan karena paksaan tetapi menulis dengan apa yang kita punya, tulislah impian yang ingin dicapai atau yg sudah tercapai. Sampai kapanpun menulis adalah sarana terbaik dalam mengisi waktu luang ketika libur bekerja atau dalam keadaan santai sekalipun. Namun, menulis juga dapat mendatangkan pekerjaan dan uang. Sudah banyak yang membuktikannya. Jika masih tidak percaya, silakan terjun langsung dan rasakan.

Oleh karena itu, teruslah menulis. masih atau tidaknya di ODOP. Dipaksa ataupun tidak. Karena ketika menulis sudah menjadi kebiasaan maka sulit dan sayang jika dilepaskan begitu saja.


271117
gudesma_arin


You Might Also Like

0 komentar

Terima kasih telah meninggalkan komentar