Alasan Muslimah Enggan Berjilbab Part 2

Selamat malam, lanjut pembahasan yang kemarin. Semoga tidak ada lagi alasan untuk tidak berjilbab. Terkhusus Muslimah yg merindukan surga dan dirindukannya.
Simak Postingan sebelumnya disini

Langsung Poin berikutnya.

7. Takut gak bisa pacaran, apalagi gak dapat jodoh.
Pacaran itu kerjaannya anak-anak yang susukaan, main bareng, jalan bareng, saling jahilin, saling kasih hadiah dan hal yg dapat membuat bahagia atau tertawa lepas, bisa dibilang aktivitas yg tidak ada tujuan yg jelas, hanya mencari kesenangan semata, tapi bukan berarti anak kecil boleh pacaran. Saya hanya menganalogikan keadaan seperti itu dalam dunia anak-anak. Sebagai orang dewasa, wajib mengingatkan kepada anak-anak agar beteman dengan seseorang biasa saja, tidak belebihan. Jadi jika diri sudah berumur 20 tahunan keatas, berhentilah untuk galau -galauan karena status jomblo. Namun yang harus dipikirkan adalah bagaimana menjadi sebak-baik manusia.

Sepeti dalam sebuah Hadist Rosulullah pernah besabda " Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia" (HR. Ahmad).

Perihal jodoh adalah keadaan yg begitu rumit dan sulit dijelaskan karenanya termasuk misteri yang suatu saat akan terpecahkan. Dalam masa penantian, seseorang sangat dibingungkan oleh perihal ini, kegalauan tingkat tinggi bakalan terjadi pada orang yg umurnya menginjak 20 tahun keatas.

Ini dia Tips anti Galau....

*Silahkan buka surah An-Nur ayat 26 yang artinya "  Wanita-wanita yang keji untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji untuk wanita yang keji (pula), sedangkan wanita-wanita yang baik untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik untuk wanita-wanita yang baik (pula)".

8.      Karena dilarang ortu
Tiada ketaatan kepada manusia jika bermaksiat kepada Allah.
Bisa Lihat disini.

9.      Karena perusahaan tempat ia bekerja melarang ia pakai jilbab
Rezeki itu Allah yg mengatur, kita sebagai hamba selayaknya menjempu rezeki dengan cara-cara yang baik. Rezeki bukan hanya soal uang. Nikmat sehat, nikmat ibadah, anak yg soleh/solehah juga termasuk rezeki yg jarang sekali kita syukuri. Yang harus ditanamkan dalam diri adalah Rezeki itu bukan dari Bos Perusahaan, Pemerintah setempat atau dari orang tua. Hal itu hanya sebagai perantara, karena sejatinya Allah lah Pemberi rezeki. Jadi pekerjaan yang baik itu pekerjaan yg mampu membuat kita lebih dekat pada-Nya, minimal kita tidak jatuh dalam kemaksiatan pada-Nya.

10. Lingkungan rumahnya yang tidak mendukung, sehingga ia terwarnai. Tapi alangkah baiknya kalau kita yang mewarnai.
Lingkungan memanglah menjadi faktor penting yang dapat mempengaruhi watak seseorang. Tak jarang karakter bak atau buruk dapat timbul dari lingkungan yg ada. oleh karena itu kita tetap berhati-hati dalam bersosialisasi. Jika ingin menjadi orang baik maka berkumpullah dengan orang baik begitu sebaliknya.
Lingkungan juga merupakan ujian yg harus ditakhlukkan agar tidak terbawa arus. Kuatkan fondasi. Ibaratkan sebuah pohon, semakin kuat akarnya maka semakin tegak pohon tu berdiri. Tutup telinga dan mata untuk hal-hal yang mampu memperngaruhi prinsip yg telah dijalani. Karena pendapat orang berbeda-beda. kita pun takkan sanggup menjadikan semua orang berpikirna seperti yg kita pikikan. Kuncinya jika sudah menemukan sesuatu yang mampu memuat ketenangan hati, gennggamlah, pupuk, dan terus dipelihara agar tak ternoda oleh virus-virus dari luar yang mencoba untuk mengotorinya. Hidup bukan tentang pendapat orang lain, tapi tentang bagaimana kita mampu konsisten terhadap apa yg kita pegang.

11. Belum adanya dana untuk membeli jilbab lebar.
Hanya alasan yg meminta kebenaran, tapi nyatanya dalam sehari-hari  kita sanggup untuk beli kosmetik yang digunakan sebagai peawatan dari ujung rambut sampai ujung kaki. Uang bukanlah seglanya, tapi apapun bisa dibeli dengan uang. Oleh karena itu mulailah untuk menabung untuk membeli pakaian yg lebih sopan dan menutu aurat.

12. Takut jika ia memutuskan memakai jilbab syar’i, temen-teman malah menjauhi.
Teman yg baik tak akan meninggalkan temannya yang berniat untuk berubah menajdi lebh baik. Jika ada teman yg menjauh karena perubahan itu, kau beruntung karena allah telah menunjukkan siapa sebenarnya temanmu itu. Yakinlah bahwa diluar sana banyak teman atau sahabat yg jauh lebih baik untukmu dan mampu mendukung perubahanmu, sehngga bersamanya kalian terus istiqomah.

13. Mau berjilbab kalau sudah menikah, jika disuruh suami.
Apakah kamu tidak sayang dengan ayahmu?, bukankah sebelum menikah engkau adalah tanggungan ayahmu. Karena berjilbab saat belum menikah berarti kita telah menjaga kehormatan ayah. Jadi kenapa harus menikah dulu baru berjilbab? memangnya yakin menikah atau kematian yang menjemput terlebih dahulu.

14. Katanya : yang pentingkan hatinya.
Tidak semua Muslimah yg berjilbab itu Solehah, tapi semua Muslimah Solehah pasti berjlbab. Jadi Bagaimana ukhti?.

15. Gak bebas.
Jilbab tidak mengekang kebebasan hanya membatasi kebebasan agar tidak kebablasan.

16. Belum siap.
Kesiapan itu diniatkan dan ditumbuhkan, sampai kapan menunggu siap?. setiap mencoba hal baru memang kesiapan selalu dipertanyakan, namun sering berjalannya waktu kesiapan berubah menjadi kenyamanan. silahkan buktkan sendiri.

17. Ribet
Menggunakan jilbab tidaklah ribet, kita sendiri yg membuatnya ribet. Diikat kiri, diikat kanan, dikasih bunga, pakai bros lebih dari tiga, dan masih banyak keribetan yg diciptakan sendiri. Padahal memakai jilbab itu simpel, yang penting tidak transparan, menutup dada dan tidak membentuk lekuk tubuh. Lihat Surah Al-Ahzab ayat 59.

Sebenarnya masih banyak alasan yg bisa diungkapkan oleh kita yang masih belum tergerak hatinya untuk menggunakan jilbab. Diatas adalah sedikit alasan yg sering diajukan oleh Muslimah yg masih betah dengan rambut yg terurai.
Sebagai penutup dari penjabaran diatas, "Aku hanya ingin taat, satu-satunya alasan untuk muslimah supaya berjilbab". Alasan lainnya hanya sebagai bumbu-bumbu sebagai motivasi agar terus istiqomah menjalaninya.

You Might Also Like

0 komentar

Terima kasih telah meninggalkan komentar