Mengingat Kembali Tujuan Hidup

Hanya catatan kecil tentang tujuan hidup


Dalam menjalani kehidupan, kita sebagai manusia harus punya tujuan yg jelas, sekali saja tanyakan pada diri, apa tujuan hidupku? , dan mengapa sampai sekarang aku mampu bertahan hidup?. Sebenarnya Tuhan telah menyelipkan tujuan hidup dalam firman-Nya. Cuma, apakah kita pernah membaca, mendalami, merenungi atau mengamalkan apa yg disampaikan-Nya.

Tujuan kehidupan manusia sudah dijelaskan Allah dalam surah az-zariyat ayat 56 yang artinya " Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku". 

Sudah jelas bahwa tujuan seorang insan yaitu beribadah kepada Allah SWT, maka apapun aktivitas yg kita lakukan sebaiknya diniatkan untuk beribadah kepada Allah agar apa yg dikerjakan menjadi sebuah keberkahan dan berbuah sebuah ketenangan hati. 


Misalnya ketika kita bekerja dalam perusahaan ternama atau menjadi seorang pengusaha, maka kejujuranlah yg menjadi landasan pekerjaan tersebut, ketika menjadi seorang penulis, kita akan berusaha menuliskan sesuatu yg baik agar pembaca dapat mengambil pelajaran disetiap kalimat yg tertulis. Dalam menuntut ilmu pun sebaiknya dilandaskan untuk beribadah agar berkah dan bermanfaat, syukur-syukur bisa menjadi amal jariyah untuk membantu kita di akhirat kelak.

Jika kita  menikah pun, menikah dengan niat beribadah kepada Allah sehingga saat-saat proses dalam menjemputnya penuh dengan keberkahan. Setelah selesai ritual akad pun, selalu terucap syukur dalam hati. Kemudian mulai memasuki kehidupan baru, ibadah yg dulu loyo perlahan semakin kencang dengan ditemani pendamping seiman dan memiliki satu tujuan yang sama. Beruntunglah orang-orang yang mendapatkan ibadah yg meningkat ketika ia menikah, berarti separuh agama yg ia cari telah digenapkan. Namun celakalah orang yang imannya melemah setelah menikah karena pernikahan yg ia bangun hanya sebagai pengganti status dari lajang menjadi bersuami/beristri, separuh agama yg dikatakan orang-orang tak pernah ia dapatkan, dan bisa saja ia merubah separuh itu menjadi seperempat.

Untuk meraih tujuan tidaklah mudah, tidak semudah mengedipkan mata, tak semudah menggerakan jemari. Meskipun tujuan hanya satu, tapi jalan untuk menuju tujuan itu terdiri dari berbagai macam seperti kesedihan, kegembiraan, bahkan kepura-puraan.

@gudesmaa21

You Might Also Like

0 komentar

Terima kasih telah meninggalkan komentar